JURNALSUKABUMI.COM – Warga Kampung Gentong Babakan, RT. 06/05, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan kemunculan seekor ular di kandang ayam salah seorang warga, Selasa (08/07/2024).
Komandan Peleton Pokso VI Sukaraja pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Sukabumi, Ade Feri mengatakan, laporan itu diterima sekira pukul 07.18 WIB, salah seorang warga melaporkan ke Posko Sukaraja, bahwa di kandang ayam miliknya, terdapat seekor ular piton atau dalam bahasa latinnya disebut Malayopython Reticulatus.
“Kemudian kami respons dengan mengirimkan 2 orang anggota, yaitu saudara Okke Prawira Dilaga dan saudara Angga Aprida Yasmun yang sudah dibekali dengan keahlian khusus, untuk melaksanakan evakuasi binatang liar dan berbisa kelokasi tersebut,” kata Ade.
Saat sudah tiba di lokasi, kedua anggota segera melaksanakan evakuasi terhadap binatang melata tersebut dengan cara dikeluarkan dari kandang ayam, untuk diamankan.
“Iya, karena posisi ular tersebut dalam kedaan kenyang setelah memangsa anak ayam, jadi tidak terlalu ada perlawanan dalam proses evakuasinya. Ular piton itu, memiliki panjang sekitar 4 meter dan berat 7 kilogram yang kemungkinan sudah memangsa anak ayam peliharaannya warga,” jelasnya.
Ade mengatakan, kemudian ular tersebut dimasukan kedalam karung. Selanjutnya mereka bawa ke Posko Sukaraja, untuk diserahkan ke komunitas JSI (Jaga Satwa Indonesia ) untuk dilepas liarkan kembali ke alam, dalam rangka menjaga keseimbangan ekologi.
“Nah, sebelum balik kanan ke posko, terlebih dahulu kami melakukan penyisiran di lingkungan tersebut untuk memastikan tidak ada lagi binatang sejenis di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, bilamana menjumpai binatang liar, baik itu dari jenis ular atau yang lainnya, agar jangan mencoba mengevakuasi sendiri, apalagi jika tidak dibekali dengan keahlian khusus evakuasi binatang liar dan berbisa, lebih baik segera melaporan ke posko damkar terdekat atau ke komunitas pecinta satwa lainnya.
“Iya, itu harus dilakukan demi menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, salah satunya misalkan tergigit, yang mana bila kita tidak tahu hal apa yang harus dilakukan saat tergigit, misalkan oleh ular piton tadi akan berakibat sangat fatal, bahkan bisa berpotensi membahayakan jiwa,” terang dia.
Apalagi dengan kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu, telah berdampak terhadap cara hidup dan perilaku binatang tertentu. Salah satunya, Damkar Pos Sukaraja kerap sekali mendapatkan laporan, merupakan kemunculan ular piton yang masuk ke lingkungan manusia.
“Iya, itu entah mencari makanan atau dia mencari tempat untuk berkembang biak. Jadi, ular piton tidak berbisa tapi gigitannya dapat sangat merusak dan mengakibatkan pendarahan hebat pada luka gigitannya,” tandasnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post