JURNALSUKABUMI.COM – Kasus pembunuhan oleh saudara kandung yang melibatkan P (53) adik kandung dari korban HG (55) merupakan kakaknya sendiri, di Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi Sabtu (22/02/2025) lalu, menjadi perhatian publik.
Pasalnya, kejadian tragis itu ditengarai akibat konflik permasalahan tanah warisan yang ditinggalkan orang tuanya. Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, KH. Ujang Hamdun menyampaikan, turut prihatin atas adanya peristiwa tersebut hingga adanya korban meninggal dunia.
“Kami turut ikut bela sungkawa untuk keluarga korban, Semoga diberikan kesabaran,” ungkap pria yang akrab disapa Gus UHA, saat ditemui pada pada Selasa (25/02/2025).
Menurutnya, persoalan dalam keluarga mengenai harta waris kerap muncul, karena adanya masalah keumatan yang tidak selesai dan menjadi keprihatinan.
“Begitu juga untuk pelaku berharap Polisi memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Ini mengagetkan kami, ini berujung maut dan ini menjadi catatan kita semua,” sambung dia.
MUI juga memohon kepada Kantor Urusan Agama (KUA) penyuluhnya untuk memberikan edukasi agar mereka sadar tentang pembagian waris.
“Hari ini merasa prihatin, semua pihak untuk selalu merespon persoalan masyarakat utamanya dalam masalah keumatan,” ucapnya.
Menurutnya Pembagian harta warisan sudah diatur dalam agama Islam, juga diperkuat dengan aturan pemerintah.
“Mungkin masyarakat belum paham. Harapan kami kepada semua pihak terkait dengan waris membuka ruang konsultasi,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun, mengatakan awal kejadian korban datang kerumah pelaku yang saat itu pelaku sedang berada dirumah kontrakan.
“Pada saat tiba dirumah pelaku, korban langsung menggedor pintu rumah kontrakan pelaku. Kakak dan adiknya bertemu sebentar dengan pelaku,” ucapnya.
Saat di dalam rumah adiknya, keduanya terlibat percekcokan, hingga akhirnya korban langsung keluar dari rumah pelaku.
“Tidak lama pelaku juga ikut keluar dari rumah dengan menenteng senjata tajam jenis Samurai dan menghampiri korban yang menunggunya dilahan kosong,” kata Ade.
Tak lama setelah itu, adik korban langsung membacok kakaknya hingga tewas ditempat.
“Setelah itu pelaku langsung membacok sebanyak dua kali hingga korban tergeletak dan meninggal dunia,” jelas ade.
Pasca kejadian pihaknya langsung olah TKP kejadian dan langsung membawa korban ke rumah sakit untuk kepentingan penyelidikan.
“Kita juga sudah cek lokasi (TKP), dan tim inafis Satreskrim langsung melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian dan membawa korban ke RS Bunut,” tutupnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post