JURNALSUKABUMI.COM – SDN Dewi Sartika Cipta Bina Mandiri (Desa Cibima) memiliki tips khusus untuk menghindari segala bentuk tindakan yang mengarah pada aksi kekerasan fisik atau biasa disebut bullying di sekolah.
Demikian disampaikan Kepala Sekolah Desa Cibima, Nana Mulyana, Senin (22/5/23).
“Bisa saya sampaikan di sini bahwa sekolah ini pernah melakukan launching sekolah ramah anak yang dihadiri oleh wali kota dan para alumni yang ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama untuk menjadikan sekolah ini sebagai sekolah ramah anak,” kata Nana.
Tujuan dari program itu lanjut dia, agar sekolah mampu mengantisipasi dan tidak mentolelir segala tindakan dan aksi perundungan dan bullying. Sehingga anak-anak bisa dengan nyaman belajar dan tinggal di sekolah dan orang tua pun juga merasa nyaman menyekolahkan anak di sini.
“Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu banyak sekali kemajuan dan perkembangan dari program itu yang mengarah kepada entitas sekolah yang benar-benar ramah anak,” ujarnya.
Menurutnya, berhasil atau tidaknya, sangat tergantung pada seberapa besar dukungan dari semua pihak. Bukan hanya dari bapak ibu guru saja melainkan dukungan dari media massa dan juga pemerintah termasuk orang tua harus mendukung program ini.
Dia berpesan, jika sewaktu-waktu ada sesuatu yang dirasakan ada ketidaknyamanan, dalam aktifitas apa pun untuk langsung mengadukan hal tersebut kepada kepala sekolah atau kepada wakasek dan guru-guru. Agar semuanya dapat ditindaklanjuti dengan baik oleh sekolah kalau menerima laporan dengan baik.
“Pihak sekolah terus menjalin komunikasi yang intensif dan berkelanjutan, melalui komite sekolah dan paguyuban kelas. Maka diperlukan sosialisasi secara terus menerus sekiranya program ini, bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa indikator untuk mewujudkan sekolah ramah anak. Salah satunya faktur kenyamanan, tidak ada perkelahian antar siswa serta membudayakan kesantunan dalam berkomunikasi dengan menghindari dari kebiasaan berkata-kata kasar.
Kemudian yang tak kalah pentingnya kata Nana adalah pengembangan pendampingan di kelas, akan terus ditingkatkan. Baik saat murid masuk kelas dan di pintu gerbang dilakukan penjemputan.
Selanjutnya, istirahat terbimbing yang terus diawasi oleh guru. Jika ada gejala-gejala tidak baik, misalnya ada gesekan antar siswa di waktu istirahat guru kelas akan membimbingnya.
“Komunikasi interaktif akan terus digalakkan. Sekarang banyak di media sosial yang mengiklankan dan mengangkat prestasi kita lewat daring. Itu sangat baik untuk dilakukan, salah satunya mensosialisasikan di media sosial,” ujarnya.
Karena bagaimana pun peran media sosial tidak bisa dikecilkan karena lewat medsos semuanya mampu mendorong perkembangan pendidikan di sekolah ke arah yang lebih baik.
Redaktur: Usep Mulyana
Discussion about this post