JURNALSUKABUMI.COM – “Adapun manikam itu jika dijatuhkan ke dalam limbahan sekalipun, niscaya tidak hilang cahayanya”. Peribahasa itu sepertinya tepat disematkan bagi sosok Agus Mulyadi yang dengan lantang menyatakan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi, Desember 2020 mendatang.
Belajar dari segudang asam garam kehidupan menjadikan sosok wakil rakyat kelahiran Sukabumi, 16 Maret 1970 ini kian bijak dan berani. Terlebih, empat periode kursi parlemen DPRD Kabupaten Sukabumi pernah didudukinya, hingga saat ini. Malah, periode 2014-2019 sempat memimpin lembaga wakil rakyat berkantor Jajaway, Palabuhanratu tersebut.
Namun, tampaknya pengabdiannya sebagai legislator untuk membawa Sukabumi lebih unggul dan berkah masih dirasa kurang ayah dua anak dari Raras Sakti Mulya Kasmi dan Muhamad Osama ini. Dengan lantang dan tegas, gaya khasnya Agus menyatakan bakal maju sebagai kandidat di Pilkada serentak 2020.
“Insya Allah, dengan izin Allah SWT dan sudah mendapat dorongan serta dukungan keluarga, saudara, dan warga akan turun sebagai calon kepala daerah. Semoga saja mendapat keridhoan Allah SWT,” kata suami Ny. Ety Saktiati saat berbincang dengan tim redaksi jurnalsukabumi.com, Minggu (19/07/2020).
Menapaki sebagai wakil rakyat dibutuhkan perjuangan dan mental baja. Apalagi mampu mendulang suara terbanyak pada Pileg. Pada Pileg 2019 lalu Agus yang berangkat dari Partai Golkar di Dapil II Kabupaten Sukabumi ini membuktikan dirinya sebagai ‘Jawara Pileg’, dengan mendulang mencapai 18.900 suara.
HM Agus Mulyadi bersama keluarga. Ist
Getirnya hidup pernah dirasakan jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta ini. Selama kuliah, memasuki tahun 90-an, Agus mencicipi hidup di jalanan sebagai tukang parkir. Itu dilakoninya, hampir 7 tahun di sebuah pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Plaza Blok M Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Ya, Insya Allah dengan niat dan kerja keras tidak ada kata tidak mungkin di dunia ini. Tahun 1990 saya melanglang buana ke Ibu Kota Jakarta dan menjadi tukang parkir selama 7 tahun. Di tahun 97 pernah kerja di Restoran Mc Donal bahkan sempat kerja dunia perbankan di Adira Finance, ASTRA dan Bank Niaga di Jakarta,” kenang Agus.
Agus yang bertitel Master Hukum lulusan Universitas Pakuan 2012 ini menceritakan kiprahnya ke dunia politik. Dimulai dengan menjadi Kepala Desa Benda sekitar tahun 1999. Skill kepemimpinannya ini juga tak lepas dari tangan besi ayahandanya, H Mulyana yang berlatang belakang militer. H. Mulyana juga pernah dipercayai memimpin Kepala Desa Benda, Kecamatan Cicurug, dan hingga kini menjadi tokoh yang acapkali dimintai saran dan masukan untuk kemajuan Sukabumi.
“Tahun 1998 pulang kampung. Awalnya bermimpi ikut berpartisipasi dalam memajukan daerah. Dengan modal keinginan dan keberanian itu, Alhamdulillah saya dipercaya menjadi kepala desa,” cerita Agus yang menjabat Kades Benda selama 4 tahun 3 bulan, berakhir pada 2004.
Di tahun itu pula dia memutuskan menapaki dunia politik, dengan masuk ke pengurusan Partai Golkar dari level bawah hingga didapuk menakhkodai Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Cicurug.
Baginya, menjadi kepala desa masih kurang untuk membawa daerahnya ke lebih unggul. Dengan dorongan itu, Agus memberanikan maju di perhelatan Pileg yang kedua digelar langsung pasca orde baru.
Berkat izin Allah SWT dan kepercayaan masyarakat, Agus terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi.
“Saya teringat pada waktu itu, awal menjabat sebagai Kades Benda setengah periode 4 tahun 3 bulan dan memberanikan maju dewan. Dan Alhamdulilah, berkat izin Allah SWT, teman-teman di desa, teman-teman pemuda di Kecamatan Cicurug mampu mengantarkan saya menjadi wakil rakyat daerah,” paparnya.
Setelah menjabat wakil rakyat, bagi Agus masih merasa kurang untuk membawa perubahan. Memang menjadi dewan bukanlah tugas yang mudah. Tugas DPRD salah satunya untuk mengawasi pembangunan daerah dirasa Agus, saat itu perlu adanya kerja sama dengan tim satu komisi yang berbeda partai. Tentu bersama-sama menyamakan satu visi demi kemajuan Kabupaten Sukabumi.
“Waktu pertama kali jadi dewan, saat mengawasi daerah saya, jujur nangis sesaat melihat kondisi jalan rusak, infrastruktur perlu disentuh dan perlu segera penanganan, tapi waktu itu saya tidak bisa berbuat lebih. Di sanalah saya kembali bermimpi untuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi,” ulasnya.
Keinginan Agus pun terwujud. Mulai dari posisi anggota, ketua komisi, hingga Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2014-2019 dan kini kembali mendulang suara terbanyak di Dapil II sebagai Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi 2019-2024.
Hingga saat ini, Agus sudah hampir 17 tahun malang melintang di dunia perpolitikan Sukabumi. Selain disibukkan dengan tugas DPRD, ia pun kerap menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Selain itu, ia juga mengaku senang melakukan perjalanan di alam bebas. Kegiatan tersebut dapat membantu Agus beristirahat sejenak dari hiruk pikuk pekerjaan di DPRD Kabupaten Sukabumi.
“Saya menekankan untuk tidak pernah takut bermimpi. Kedua, buatlah perencanaan yang baik dan ditambah dengan kerja keras untuk menggapainya. Terakhir, kepada orang-orang yang berpotensi namun belum berani untuk terjun ke dunia politik adalah dengan belajar organisasi dengan benar dan konsisten,” pesannya.
Lagi-lagi, akhir-akhir ini Agus diselimuti keinginan dan dorongan yang kuat membawa Sukabumi lebih unggul dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Mimpinya kali ini yakni menduduki kursi eksekutif, sebagai kepala daerah terluas kedua di Jawa dan Bali ini.
“Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat, perbaikan segala bidang itu dibutuhkan kebijakan yang tepat. Untuk membuat kebijakan tentu harus jadi pemimpin. Insya Allah, saya berani dan bertekad untuk menjadikan mimpi-mimpi itu jadi kenyataan,” tutup Agus.
Reporter: Tim Redaksi | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post