JURNALSUKABUMI.COM – Suasana di Pengadilan Negeri (PN) Cibadak, Kabupaten Sukabumi, sempat memanas pada Rabu (22/1/2025), ketika sejumlah wartawan dipaksa meninggalkan ruang pelayanan.
Alasannya, ruang tersebut harus steril selama jam istirahat, sesuai dengan aturan yang disebut sebagai SOP.
“Tempat ini harus steril karena jam istirahat. Dimohon menunggu di luar gedung Pengadilan Negeri Cibadak. SOP-nya begitu,” ujar salah seorang petugas di PN Cibadak kepada media.
Ahmad Fikri kontributor CNN Indonesia, mengaku kesal karena perlakuan tersebut. Menurutnya, ada kesan diskriminasi, di mana wartawan diminta keluar dari ruangan, sementara ada tamu lain yang tetap diperbolehkan berada di ruang pelayanan.
“Kami datang ke sini untuk wawancara terkait eksekusi lahan, sesuai arahan saat di lokasi. Namun, ketika kami menunggu di ruang pelayanan, malah disuruh keluar karena alasan sterilisasi. Ironisnya, ada tamu lain yang tetap berada di ruangan tersebut. Kenapa hanya kami yang diminta keluar?” keluhnya .
Sementara itu, Wakil Ketua PN Cibadak, Maruli Tumpal Sirait, mengklarifikasi terkait insiden tersebut. Ia memastikan bahwa pelayanan di ruang PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) tetap berjalan meski dalam jam istirahat.
“Diluar ruang PTSP, karena jam istirahat, kenapa harus diluar? Saya rasa karena jam istirahat tidak ada orang. Nah ketika tidak ada orang, banyak yang kita khawatirkan dalam sagala hal,” tuturnya.
“Tapi klo sampai ada pelayanan terganggu, pelayan yang lambat, pelayan yang tidak memenuhi SOP, saya pastikan bapa sampaikan ke saya, saya akan berikan tanda sayang ke mereka – mereka (yang jaga di PTSP),” tambahnya.
Namun, ia mengakui bahwa tindakan meminta wartawan keluar ruangan mungkin disebabkan kesalahpahaman dari petugas.
“Jadi, Klo itu saya minta maaf, mungkin ketidak mengertian mereka,” ujar Maruli.
Saat ditanya apakah aturan sterilisasi selama jam istirahat termasuk dalam SOP resmi, Maruli membantahnya. Ia menyebut bahwa insiden tersebut lebih pada ketidaktahuan petugas tentang pentingnya hubungan antara pengadilan dan media.
“Sebenernya engga. Artinya gini, kenapa steril? karena itu ruang pelayanan. Jadi mohon maaf, klo memang di sterilkan anti dengan eksiten kepada wartawan, tunjuk orangnya saya suruh hormat tiang bendera. Saya pastikan engga seperti itu,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post