lJURNALSUKABUMI.COM – Ratusan pencari kerja membanjiri Job Fair yang diadakan oleh SMK Pusat Keunggulan (PK) Jamiyyatul Aulad di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad, Andriyana mengatakan acara ini tidak hanya menjadi ajang bagi para pelamar untuk mencari peluang kerja, tetapi juga menandai langkah penting dalam membangun hubungan antara dunia pendidikan dan industri.
“Job Fair ini dirancang khusus untuk alumni sekolah, namun terbuka juga untuk masyarakat umum. Kami berkomitmen untuk membantu para lulusan agar dapat terserap ke dunia kerja,” ujar Andriyana, Rabu (7/8/2024).
Job Fair ini juga merupakan bagian dari upaya SMK PK Jamiyyatul Aulad dalam mendukung program pemerintah daerah. Sekolah ini mengusung konsep berbasis pesantren, yang sejalan dengan visi religius yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi.
“Ini bukan hanya sebuah acara rekrutmen, tetapi juga simbol dari upaya berkelanjutan untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan industri,” terangnya.
Sementara itu, Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, mengungkapkan bahwa sekolah ini menjadi contoh yang baik dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pendidikan vokasi.
“SMK PK Jamiyyatul Aulad mencerminkan cita-cita pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk membentuk masyarakat yang religius dan berdaya saing,” katanya.
Lebih dari sekadar pencarian kerja, Job Fair ini juga diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial. Kolaborasi antara instansi pemerintah dan swasta terlihat dalam acara ini, seperti partisipasi dari DPMPTSP, Disnakertrans, Disdukcapil, dan RSUD Palabuhanratu.
“Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah donor darah, yang menjadi bagian dari program berkelanjutan di Kecamatan Palabuhanratu,” terangnya.
Dadi Afyaman, Korwas SMK KCD Wilayah 5 Jawa Barat, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif sekolah ini. Menurutnya, acara semacam ini sangat penting dalam menjawab tantangan dunia kerja bagi lulusan SMK.
“Job Fair ini adalah langkah yang sangat baik untuk memorientasikan lulusan ke dunia kerja. Dengan mengusung tagline BMW (Bekerja, Melanjut, Wirausaha), SMK PK Jamiyyatul Aulad telah menunjukkan komitmen nyata dalam menyiapkan siswa untuk masa depan,” ungkapnya.
Namun, Dadi juga mengakui bahwa tidak semua lulusan dapat langsung terserap oleh industri. Tantangan terbesar adalah memastikan bahwa keahlian yang dimiliki para lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
“Yang paling penting adalah membentuk mentalitas para lulusan agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja, meskipun mungkin ada ketidaksesuaian antara keahlian mereka dan kebutuhan pasar,” tambahnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post