JURNALSUKABUMI.COM – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Masturiyah Sukabumi memiliki caara ampuh untuk menagkal masuknya paham radikalisme ke dalam kampus.
Salah satunya melaksanakan kuliah umum atau Stadium General yang diikuti oleh seluruh mahasiswa/i STAI Al-Masturiyah, serta berbagai kalangan.
Kuliah umum yang mengambil tema “Indonesia Aman Indonesia Bebas Radikalisme” dengan mendatangkan berbagai narasumber berkompeten dari berbagai lembaga seperti Direktur Hukum TNI Angkatan Darat, Brigjen . . Ateng Karsoma SH, M.Kn.
Kegiatan ini yang dilaksanakan di yang dilaksanakan di ruang auditorium Al-Masturiyah Jalan Tipar, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dihadiri oleh seluruh civitas akademika STAI Al-Masthuriyah seperti dosen dan sekitar 400 mahasiswa serta Marwan Zainuddin (Jakarta) yang merupakan pendamiping pemateri.
Kuliah umum ini diawali dengan pembacaan Ratih Al-Atthas, yang dipimpin oleh salah satu Masyayikh Al-Masthuriyah yakni KH Dadang Ahmad Syuja’i.
Dalam sambutannya Ketua STAI Dr KH Abu Bakar Sidik, M.Ag menyampaikan kegiatan ini, sebagai awal perkuliahan untuk keseluruhan mahasiswa/i STAI Al-Masthuriyah tahun akademik 2023/2024 DAN juga sebagai penguatan keilmuan serta karakter mahasiswa dalam membentengi diri agar tidak terpapar paham radikalisme.
“Kuliah umum atau general stadium ini merupakan acara rutin yang dilaksanakan setiap semester dan masuk ke dalam kegiatan akademis,” katanya.
Abu bakar menjelaskan pihaknya mengambil tentang radikalisme, mengingat 2024 merupakan tahun politik di mana politik memiliki peran yang luas bahkan bisa mempengaruhi pola pikir seseorang.
Maka dari itu, antisipasi dini harus dilakukan jangan sampai para mahasiswa maupun seluruh elemen masyarakat terpengaruh oleh nafsu politik sesat yang bisa menimbulkan kericuhan, intoleransi pada akhirnya muncul radikalisme.
Lebih lanjut bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah untuk membentengi mahasiswa agar terhindar dari paham radikalisme.
Meskipun pihaknya menjamin, bahwa mahasisnya tidak akan terpapar paham yang bertentang dengan agama Islam serta ideologi Pancasila, namun tetap harus diceah karena pengaruh yang ada di luar kampus memiliki berbagai cara agar orang lain ikut pahamnya itu.
Sehingga sebagai tanggung jawab pihak kampus, pihaknya secara rutin mengingatkan mahasiswanya itu salajh satunya mengadakan kegiatan ini dengan mendatangkan narasumber yang kompeten.
“Saya berpesan kepada seluruh mahasiswa setelah mengikuti acara ini, agar ilmu yang didapat bisa ditularkan ke orang lain agar terhindar dari paham radikalisme.
Reporter: Sri Rahayu | Redaktur: AA Rohman
Discussion about this post