JURNALSUKABUMI.COM – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi turut mendukung program Goes to Japan yang diusung Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM), dan Disdik Kabupaten Sukabumi bulan lalu.
Pengantar Kerja Ahli Muda Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, R. Elly Widianingsih menyampaikan, pihaknya menyambut baik untuk program penempatan tenaga kerja ke luar Negeri.
“Karena saat ini industri di Kabupaten Sukabumi sedang goyah dikarenakan menurunnya ekspor ke luar Negeri, khususnya ke negara Eropa yang menyebabkan terjadinya pengurangan karyawan di beberapa industri manufaktur,” kata Elly, Senin (20/03/2023).

Kendati demikian, Elly mengimbau untuk tetap selektif dalam memilih lembaga pelatihan kerja ke Jepang. Salah satunya dengan memperhatikan legalitas yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kami menyarankan bagi yang ingin bekerja ke luar negeri khusus nya ke negara jepang agar selektif memilih lembaga pelatihan kerja. Lembaga pelatihan kerja dimaksud yaitu lembaga pelatihan kerja yang sudah mempunyai Sending Organization (SO),” ujarnya.
Lebih lanjut, Lembaga Pelatihan Kerja yang sudah mempunyai SO adalah lembaga pelatihan kerja yang sudah mendapatkan izin dari Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengirimkan langsung tenaga kerja ke Jepang atau yang sudah MoU dengan Lembaga Pelatihan Kerja tersebut.
Sementara terpisah, Kepala DKUKM Kabupaten Sukabumi, Yulipri mengatakan, dengan adanya program Goes to Japan ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
“Jika kita lihat dari jumlah pengangguran dari tahun 2022 dari 8,39 juta orang, sebanyak 270 ribu bisa untuk kerja ke luar Negeri. Jadi memang ada kontribusi dalam rangka pengentasan atau mengurangi angka pengangguran di indonesia,” kata Yulipri saat membuka program Sosialisasi Goes to Japan di Gelanggang Olahraga (Gor) Cisaat, Jumat (03/02/2023) lalu.
Bahkan, lanjut dia, sepanjang tahun 2022 kemarin, Indonesia berhasil kembali ke tingkat rata-rata kontribusi dalam Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebanyak 72.624 ribu orang.
“Saat ini, Jepang masih menjadi negara yang masuk dalam kategori pengelola manufaktur tertinggi di dunia di antara negara maju lainnya, khususnya di Asia. Karena itu, peluang untuk bekerja di sana terbuka luas,” tandansya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post