JURNALSUKABUMI.COM – Wisata Triloka Girijaya yang berada di Kampung Girijaya RT 10/04, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi tak henti-henti didatangi pengunjung. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati wisata alam, religi, dan budaya di satu tempat.
Kepala Desa Girijaya, Dindin Saripudin mengatakan, nama Triloka sendiri didasarkan pada tiga wisata berbeda yang tersedia di sana.
“Tri sendiri berarti tiga dan loka artinya tempat atau dunia, sehingga di wisata Triloka ini ada 3 wisata berbeda, yakni religi, budaya, dan wisata alam,” jelas Dindin kepada jurnalsukabumi.com, Rabu (28/6/2022).
Untuk wisata alam terdapat dua curug yang berdekatan, yakni Curug Pelangi dan Curug Pilung. Jarak curug Pelangi sendiri dari loket tiket tidak jauh, kurang-lebih satu kilometer. Sementara Curug Pilung jaraknya lebih dekat, hanya 500 meter saja.
Wisata alam di Girijaya ini masuk ke dalam kawasan TNGHS. Untuk menikmati indahnya pemandangan dan air terjun itu para pengunjung hanya perlu membayar tiket jasa wisata sebesar Rp. 5.000, serta karcis masuk TNGHS sebesar Rp. 7.000 di hari biasa, dan Rp. 9.500 pada hari libur.
“Karcis tersebut merupakan PNBP, sehingga sudah mengakomodir asuransi,” pungkasnya.
Selain dua buah curug, di wisata Triloka juga terdapat area camping ground. Nuansa asri dan sejuk serta pemandangan Sukabumi (cityview) dari ketinggian bisa pengunjung nikmati sambil bersantai.
Sementara wisata religi yang ada di Desa Girijaya ini adalah tempat ziarah yakni makam Eyang Santri dan Eyang Abu. Wisata religi ini banyak dikunjungi para peziarah dari Banten.
Untuk wisata budayanya sendiri adalah kesenian sunda seperti degung, jaipongan, atau wayang golek. Namun, untuk menikmati wisata budaya ini para pengunjung masih perlu bersabar karena menurut Kades, tempat yang akan dijadikan sebagai pentas wisata budaya tersebut sedang dalam proses perencanaan pembangunan.
Tapi, pada hari-hari tertentu seperti saat Muharaman atau Seren Taun yang juga diselenggarakan setiap bulan muharam (atau Agustus tahun ini) para pengunjung bisa menikmati wisata budaya tersebut yang digelar di lingkungan Kasepuhan Girijaya.
“Harapannya dengan terjalinnya kerja sama wisata Triloka dengan TNGHS ini, SK wisata dan budayanya bisa segera keluar. Masih banyak yang harus kami bangun dan sekarang pun kami masih berupaya membangun secara swadaya dengan gotong royong bersama masyarakat,” jelasnya.
Reporter: Ifan | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor
Discussion about this post