JURNALSUKABUMI.COM – Kepala Dinas Perindustrian Energi Sumberdaya Mineral (DPESDM) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar, menghadiri workshop yang digelar komunitas relawan ProBumi Indonesia. Selain Aam, workshop yang diselenggarakan di Auta Tahu Sumedang, Cisaat, tersebut juga dihadiri Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Rasyad Muhara.
Workshop diselenggarakan dengan tema ‘Eksplorasi sumber energi baru terbarukan tanpa merusak alam di tengah kebutuhan energi listrik yang meningkat’.
“Kita harus mencari jalan keluar apakah itu dari panas bumi tenaga Bayu atau angin, sekalipun air terjun bisa jadi sumber listrik ke depannya dan salah satu contohnya di Indonesia panas bumi yang digunakan di Kabupaten Sukabumi daerah Cisolok dan Ciemas,” kata Aam kepada Jurnalsukabumi.com seusai acara.
Aam mengatakan, penggunaan energi baru terbarukan harus didorong untuk menekan ketergantungan terhadap energi fosil yang lama kelamaan akan habis. Di Kabupaten Sukabumi, hal tersebut dilakukan melalui sejumlah kebijakan pemerintah daerah.
“Pak Bupati Sukabumi sudah memerintahkan kepada Dinas Permukiman, jadi kalau ada bangunan itu coba untuk menggunakan solar cell. Bukan hanya genteng dan panel lainnya, di dalamnya juga harus dirancang sehingga kita bisa gunakan. Itu sudah menjadi perintah pimpinan,” tandasnya.
Sementara itu, Rasyad Muhara mengaku sangat mendukung dengan kegiatan workshop energi baru terbarukan yang dilaksanakan oleh Probumi. Indonesia memiliki target sampai 2025 mengganti 23% penggunaan energi fosil, minyak, dan batu bara dengan energi terbarukan seperti panas bumi, air dan sumberdaya bayu.
“Kita punya potensi, termasuk juga dari solar sel,” singkatnya.
Ketua Panitia yang juga Ketua ProBumi Indonesia, Budi Harto, menjelaskan Kabupaten Sukabumi mempunyai potensi sumber energi yang besar.
“Kabupaten Sukabumi yang dibentengi dua gunung aktif yakni Gunung Salak dan Pangrango menyimpan sumber daya energi panas bumi yang bisa diubah menjadi energi listrik,” kata Budi.
Belum lagi sumber energi dari tenaga angin yang berada di Kecamatan Ciemas juga bisa dimanfaatkan untuk memproduksi listrilk khususnya bagi warga yang tinggal di Kabupaten Sukabumi.
“Tentunya, potensi ini harus bisa dimanfaatkan demi kelangsungan hidup manusia. Namun, hingga ini masih ada kekhawatiran dari berbagai elemen masyarakat, pemanfaatannya dikhawatirkan dapat merusak lingkungan,” katanya.
Budi menambahkan, hal itu melatarbekalangi ProBumi untuk mengadakan workshop. Penyediaan cadangan listrik bagi rakyat dengan memanfaatkan sumber energi panas bumi dari Gunung Salak maupun tenaga bayu/angin di Kecamatan Ciemas harus dilaksanakan tapi dalam eksplorasinya harus tetap menjaga lingkungan.
Reporter: Azis Ramdhani | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post