JURNALSUKABUMI.COM – Para petani manggis di Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi sedang bergembira. Harga manggis dari petani di Cikembar tembus Rp 25 ribu per kilogram, naik sekira 66 persen dibanding musim panen tahun lalu.
Badri (45) adalah salah satu petani manggis di Cikembar yang merasa bersyukur atas kenaikan buah bernama lati garcinia mangostana ini. Ia berharap harga tersebut dapat terus stabil, bahkan kembali naik.
“Alhamdulillah harganya bisa naik. Kalau di saya kisaran Rp 21 ribu sampai Rp 23 ribu, ada juga yang lebih tinggi harganya,” kata Badri, Jumat (15/1/2021)
Tinggi rendahnya kisaran harga manggis bergantung pada kualitas. Ada beberapa tingkatan kualitas buah manggis yang diterima oleh pengepul.
Kendati begitu, Badri sedikit mengeluhkan ihwal produktifitas kebun buah manggis. Saat ini produksi buah manggis siap panen belum banyak.
“Buahnya bisa dibilang langka lah. Harga mahal tapi buahnya belum ada atau belum banyak. Kemungkinan karena baru panen,” tuturnya
Sementara itu Kepala Desa Bojongkembar, Solehudin Wahid, membenarkan bahwa harga buah yang kaya manfaat tersebut sedang di atas angin. Harganya bisa tembus Rp 25 ribu per kilogram.
Solehudin memastikan harga manggis tersebut jauh lebih baik di banding musim panen sebelumnya yang hanya Rp 15 ribu per kilogram.
“Musim panen kemarein paling mahal Rp 15 ribu per kilogram,” katanya.
“Semoga harga manggis musim ini tidak mengalami penurunan yang cukup drastis,” harap soleh.
Reporter: Ruslan AG | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post