JURNALSUKABUMI.COM – Para pengendara yang melintasi Jalan Provinsi Jawa Barat ruas Jampangtengah-Bojongjengkol-Lengkong, kini merasa sedikit terganggu oleh pelaksanaan pemeliharaan rutin tambal sulam jalan, pasalnya irit informasi anggaran dan tanda rambu-rambu pengerjaan nyaris tak nampak, Senin(24/02/20).
Hal ini dikeluhkan salah seorang pngendara warga Kecamatan Lengkong, Dian Gustaman (45) mengatakan, perbaikan jalan yang selayaknya adalah memberikan papan informasi pengerjaan, sehingga pengguna jalan bisa hati-hati.
“Kami melihat tambal sulam ini, masih ada yang retak, padahal setelah pengerjaan dilkukan. Karena keberadaan jalan ini diuji saat hujan tiba saat ini kwalitasnya,” keluhnya.
Sementara itu, menurut pengakuan kepala SUP wilayah Cikembar, Asep Juhara dengan tegas membeberkan soal pelaksanaan pemeliharaan rutin.
“Soal anggaran tidak tahu, karena SUP itu hanya sebagai pelaksana saja dari programer,” kata Asep, kepada jurnalsukabumi.com.
Soal proses pelaksanaan pemeliharaan rutin, memakan waktu cukuplah panjang berdasarkan keterangan yang di sampaikan Asep Juhara melalui pesan WhatsApp.
“Pemeliharaan rutin itu, selama 12 bulan, secara bertahap dari ujung menuju ke sesuai dengan batasan ke pengamatan,” terangnya.
Asep juga menerangkan secara detail mengapa pihaknya tidak memasang papan informasi kegiatan pemeliharaan rutin disepanjang lokasi.
“Sepengatahuan saya, kalau pekerjaan rutin tidak ada papan kegiatan karena sepanjang ruas, tidak seperti yang dipaketkan,” tandas kepala SUP Cikembar.
Titik awal pengerjaan rutin untuk ruas Jampangtengah – Lengkong hingga Kiara Dua, mulai dr Km.Bdg.119+280 – Km.Bdg. 165+917, memakan waktu hampir setahun.
“Tentu kondisi ini memaksa para pengendara lebih berhati-hati melewati area yang tengah diperbaiki,karena di sepanjang ruas lokasi pekerjaan minim rambu-rambu,hanya kelihatan alat berat dan para pekerja,” pungkasnya.
Reporter: Hendi
Redaktur: FK Robbi
Discussion about this post