JURNALSUKABUMI.COM – Duka yang di rasakan oleh warga dari tiga kecamatan di Kabupaten Bogor akibat bencana. Membuat tergugah gabungan paguyuban komunitas relawan sosial tergabung dalam Aksi Sosial Cicurug (ASC).
Ketua ASC Ponco Nugroho Permana mengatakan, terisolirnya ratusan Kepala Keluarga (KK) akibat akses jalan utama terputus, rumah penduduk terbawa longsor mengakibatkan warga membutuhkan bantuan. Longsor dan banjir bandang mengundang keprihatinan semua pihak.
“Kami Relawan sosial humanity tergabung beberapa komunitas yaitu Relawan ASC, Paguyuban ambulance Sukabumi raya, A&W Catering, dan Sahabat MaInul bergerak sosial kemanusiaan membantu sodara kita di Bogor yang mengalami bencana alam,” ujarnya, kepada Jurnalsukabumi.com, Selasa(07/01/20).
Menurut Ponco, pihaknya telah melakukan assessment ke lokasi, kemudian Komunitas Relawan ASC, paguyuban ambulance Sukabumi raya, A&W Catering, komunitas Sahabat MaInul, komunitas cakrawala. Mendistribusian logistik dan melakukan giat trauma healing ke lokasi yang terisolir yakni Cilengsa, Sukajaya dan Jasinga Kabupaten Bogor, pada hari Minggu (05/01/20).
Pendistribusian bantuannya sendiri, yaitu 11 kendaraan untuk mengirim logistik kemanusiaan diantaranya, delapan kendaraan ambulance, kendaraan pickup serta kendaraan pribadi untuk mendistribusikan air mineral 212, obat obatan, mie instan, makanan cepat saji, Pakain layak pakai dan pempes serta barang lainnya.
” Kami sangat berduka sedalam dalamnya, karena tiga desa Sukajaya terlibas oleh longsor, kini penduduk setempat evakuasi di ruang sekolah dan ditenda tenda pengungsian, Kami berharap pemerintah setempat daerah ataupun pusat, untuk segera bertindak lebih cepat lagi menanggulangi para pengungsi, karena listrik mati dan akseis jalan terputus tidak bisa lewat,” katanya.

Lanjut Ponco, Data untuk Kecamatan Sukajaya, desa yang mengalami longsor dan banjir bandang yaitu Desa Pasir Madang, Desa Cileuksa, Desa Sukamulih dan Desa Kiarasari. Kondisi empat desa ini terisolir (tertutup) sama sekali, dari titik jalan menuju desa Cileuksa dari posko pengungsian jarak tempuh selama empat jam berjalan kaki. Yang terparah Desa Pasir Madang tepatnya Kampung Gunung Kemang, dimana hampir semua pemukiman tersapu banjir bandang dan longsor. Kecamatan Sukajaya, desa yang terisolir, Desa Kiara Pandak, Desa Urug dan Desa Cisarua. Dilokasi desa Urug masih ada korban yang tertimbun dan belum bisa di evakuasi dan titik lokasi korban berada di lerengan longsor.
” Data korban yang tertimbun, Umri (60 tahun), Cici (5 tahun), Soroh (25 tahun). Diperkirakan masih ada korban lain yang belum teridentifikasi ” jelasnya.
Untuk lokasi Posko pengungsian di Kecamatan Harkat Jaya, di kantor Desa dan SD Negeri Cileuksa, dengan jumlah
pengungsi sekitar 800 jiwa dari 382 KK. Posko pengungsian di Kecamatan Suakajaya, di Masjid, Pondok Pesantren, Kantor Desa dengan jumlah Pengunsi sekitar 900 jiwa dari jumlah 436 Kepala Keluarga (KK).
“Kebutuhan Mendesak, Makanan siap saji,
air mineral, makan tiga kali perhari sebanyak 1700 porsi. Air bersih, genset sebagai aliran listrik di lokasi pos utama pengungsian dan pos sementara di kantor Desa Harkat Jaya Instalasi kabel listrik dan lampu,” pungkasnya.
Reporter : Rawin
edaktur : FK Robbi
Discussion about this post