JURNALSUKABUMI.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi bekerja sama dengan Yayasan Rusaida Production House dan Rumah Sahabat Ibu dan Anak siap memproduksi film layar lebar berjudul ‘Senja yang Hilang’, dalam upaya meminimalisir kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)
Film ini diangkat dari kisah nyata korban TPPO dan dirancang sebagai media informasi, edukasi, serta penggerak kesadaran masyarakat untuk mencegah dan mengakhiri praktik perdagangan manusia.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, H. Eki Radiana Rizki menjelaskan, bahwa film dipilih sebagai alternatif strategi sosialisasi yang efektif di tengah keterbatasan anggaran pemerintah.
“Film dapat membantu menggambarkan realitas perdagangan manusia, menyebarkan informasi tentang risiko dan dampaknya, serta menginspirasi perubahan nyata di masyarakat,” kata Eki, dalam keterangannya Rabu (07/05/2025).
DP3A pun mengajak warga Kabupaten Sukabumi untuk ikut berpartisipasi dalam proses produksi film tersebut. Warga yang berminat menjadi pemeran dapat mengikuti sesi casting yang digelar pada Minggu, 4 Mei 2025, pukul 09.00 WIB-selesai, bertempat di Kantor DP3A Kabupaten Sukabumi.
Sementara, untuk wilayah selatan, casting akan dilaksanakan pada 10 dan 11 Mei 2025, pukul 09.00 WIB, di Gedung Geopark Information Centre (GIC) Citepus, Palabuhanratu.
“Kami dari pemerintah daerah sangat antusias menerima tawaran kerja sama ini. Di satu sisi, kita tidak memiliki dana cukup untuk melakukan sosialisasi secara menyeluruh. Oleh karena itu, film ini kami nilai sebagai media pembelajaran yang kuat, khususnya bagi masyarakat di wilayah-wilayah rawan,” jelasnya.
Ia juga mengajak semua elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk turut mendukung dan terlibat dalam proses produksi hingga penyebarluasan film tersebut.
“Film ini bukan hanya hiburan, tapi juga alat edukasi penting bagi warga Sukabumi untuk memahami dan mengenali bahaya perdagangan orang,” ungkapnya.
Kami harap semua pihak mendukung penuh produksi film ini agar pesan yang ingin kami sampaikan bisa menjangkau sebanyak mungkin masyarakat,” pungkasnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post