JURNALSUKABUMI.COM – Sebuah video yang memperlihatkan aksi heroik seorang pemuda menggendong seorang ibu yang sedang sakit melintasi Jembatan Cidadap, Sukabumi, menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 56 detik yang di posting akun Kang Zaro itu menggambarkan kondisi memprihatinkan akses jalan yang lumpuh total bagi kendaraan roda empat, memaksa warga menggunakan cara alternatif demi keselamatan.
Dalam rekaman tersebut, sang pemuda terlihat berjalan perlahan melewati jembatan darurat sambil menggendong ibu-ibu, diduga untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Terdengar suara pria di balik kamera yang menyuarakan keresahannya atas situasi yang dihadapi warga.
“Ini orang sakit di gendong, jalan masih bisa dipakai weyy, jalan masih bisa dipake, orang bela belain di gendong. Malah di portal,” ucap pria dalam video tersebut.
Video ini telah mendapatkan 91 like dan 49 komentar. Respons netizen pun beragam, sebagian besar menunjukkan keprihatinan atas keterbatasan akses dan mempertanyakan kebijakan penutupan jembatan.
Salah satu netizen bernama Ismail Ismain menulis, “Itulah konsekwensix orang orang seperti ini yg jadi korban karna ke egoisan, klo hanya untuk ambulan mungkin bisa,tapi kenyataanx,mari kita berfikir mari kita tanyakan siapa yg seharusx kita pertanyakan dan salahkan sehingga orang orang seperti ini yg jadi korban,”
Komentar lainnya datang dari Dendy Bonsai, “waduh padahal ambulance mah lewatken we atuhnya,”
Tak sedikit pula yang menyampaikan sisi lain dari kebijakan tersebut, seperti yang diungkapkan Dicky Syaputra, “Upami di Paksaken mah Nganggo MobiL efek na Bahaya Pisan , Dampak na Sanes Kanggo Sa urangeun. Tapi Bakal JeboL nga Dampak Kanu Sanes na.kitu panginten pak.!!🙏,”
Sementara Jamal Fiqri menulis singkat:
“KamRi d liwat” Ken orang sipit,”
Kondisi jembatan Cidadap memang tengah dalam masa perbaikan menyusul kerusakan yang terjadi sebelumnya. Hingga saat ini, akses hanya dibuka untuk kendaraan roda dua, sedangkan roda empat masih dilarang melintas demi alasan keselamatan.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post