JURNALSUKABUMI.COM – Seorang pria pedagang es keliling bernama Jujun Junaedi (54), warga Kampung Hegarmanah, Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mengalami nasib tragis setelah dituduh mencuri uang senilai Rp 30 juta.
Tuduhan itu membuatnya menjadi korban aksi main hakim sendiri oleh warga Kampung Padasuka, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, Sabtu (28/9/24) kemarin.
Jujun, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang es keliling dan marbot Masjid Al Istiqomah di desanya itu, dituduh mencuri uang seorang ibu.
“Saya disebut maling duit seorang ibu-ibu, katanya Rp 30 juta. Kejadian hilangnya uang itu hari Senin lalu, kebetulan saya jualan di area itu,” ungkap Jujun, Selasa (1/10/2024).
Meskipun sudah menyangkal tuduhan tersebut, Jujun mengaku warga tetap memukulinya tanpa ampun. Dia akhirnya terpaksa mengaku mencuri untuk menghindari kemarahan lebih lanjut.
“Saya mengaku karena terpaksa, daripada saya mati dipukuli. Padahal saya tidak mencuri, hanya jualan es,” ujar Jujun.
Setelah dipukuli, polisi akhirnya datang dan mengamankan Jujun, membawanya ke kantor polisi. Di sana, dia kembali menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan tidak terbukti mencuri.
“Kalau saya mencuri, saya tidak akan pulang. Tapi ini saya pulang, karena tidak ada bukti saya mencuri,” tambahnya.
Sementara itu, pembelaan terhadap Jujun datang dari Atma Wijaya (54), tokoh masyarakat Kampung Hegarmanah. Atma menegaskan bahwa Jujun adalah sosok yang dikenal baik dan jujur di kampungnya.
“Kang Jujun ini sebelum pindah ke RW 4 sempat mengalami rabun, baru dua tahun belakangan ini beliau bisa melihat lagi setelah operasi,” kata Atma.
Menurut Atma, warga di desanya tidak percaya bahwa Jujun melakukan pencurian. “Kami tahu persis siapa Kang Jujun ini. Dia pedagang es, kadang jualan makanan anak-anak. Itu pun bukan milik dia, hanya sekedar mencari nafkah,” jelasnya.
Atma bersama warga lainnya berencana melaporkan tindakan main hakim sendiri yang dialami Jujun ke Polres Sukabumi. Mereka berharap pihak kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini secara adil.
“Kami bersama warga dan kelembagaan desa akan melapor ke polisi. Harapan kami, keadilan ditegakkan,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post