JURNALSUKABUMI.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) terus menggencarkan program pekarangan pangan lestari (P2L). Tujuannya, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi keluarga, juga dapat berkaitan dengan ketahanan pangan beserta asupan gizi yang seimbang.
Hal tersebut dilontarkan, Sektretaris DKP Kabupaten Sukabumi, Agung Gunawan kepada jurnalsukabumi.com, Kamis (16/06/2022). Program ini juga dalam rangka menekan new zero stunting.
“DKP terus ingin berkontribusi, meskipun di masa pandemi Covid-19 kemarin, kami terus berupaya maksimal. Saat ini, kami tetap bekerja keras kaitan dengan pertumbuhan new zero stunting di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.
Untuk itu, kini DKP sudah memiliki bidang keamanan pangan. Di antaranya, ingin menjadikan prodak-prodak pertanian di Kabupaten Sukabumi memiliki pangan segar asal tumbuhan (PSAT) yang dinilai harus benar-benar aman.
Untuk itu, pada Kamis (16/06) ada pengambilan sample tanaman di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, tepatnya di kawasan Desa Pulosari.
“Ini uji samplenya dari Bandung Jawa Barat, untuk mendapatkan sertifikat Prima 3. Artinya, hasil tumbuhan pada tanaman itu, harus benar-benar aman. Karena, akan berpengaruh besar terhadap nutrisi dan gizi yang dikonsumsi oleh masyarakat Kabupaten Sukabumi,” kata Agung.
Bukan hanya itu, DKP Kabupaten Sukabumi juga memiliki bantuan DAK non fisik di tujuh lokasi yang tersebar di Kabupaten Sukabumi. Ia berharap, dengan adanya bantuan tersebut, bisa mendongkrak kaitan dengan ketahanan pangan dan asupan gizi yang berimbang di masyarakat.
“Jadi tetap, kita terus kontribusi pada ketahanan pangan maupun gizi di Kabupaten Sukabumi. Makanya, kita tetap melakukan sosialisasi dan edukasi berkaitan dengan pangan dan gizi untuk masyarakat,” tandasnya.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post