JURNALSUKABUMI.COM – Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, meninjau lokasi Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Kedatangannya bertujuan untuk memonitor progres pembangunan Rutilahu dan mengunjungi Taman Ramah Anak bantuan dari Forum BUMD serta lokus pencanangan Kampung Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kampung Cidadap, Desa Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (12/10/2021).
Iyos mengatakan dalam kunjungan ini, Ia mengecek warga binaan di lokasi P2WKS. Hasilnya, dilihat dari sisi perkembangan dari awal, Ia menilai ada kemajuan yang cukup signifikan. Masyarakat sudah mulai paham tujuan dan sasaran dari program P2WKSS.
“Nanti ketika dievaluasi oleh pihak Provinsi semuanya sudah ready, yang hari ini mungkin ada 80% atau 90% bahkan masih 70%, diharapkan ketika ada penilaian semuanya sudah mencapai 100%,” kata Iyos kepada Jurnalsukabumi.com di lokasi.
Dengan begitu, lanjut dia, yang paling penting adalah bagaimana merubah mindset masyarakat agar bisa memahami sehingga didalamnya ada edukasi masalah pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi termasuk 10 program PKK dan penataan lingkungan. Sehingga diharapkan bahwa lingkungan menjadi lebih asri dan bersih.
“Berbeda dengan Program P2WKSS di tahun sebelumnya, di Kampung Cidadap Desa Girijaya Kecamatan Cidahu ada Kampung Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang digagas oleh Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (Hakli) Kabupaten Sukabumi,” jelasnya.
“Saat penilaian STBM award, saya memberi arahan agar Hakli turun ke Desa P2WKSS dan dalam beberapa hari Hakli ke lapangan dipimpin ketuanya, hari ini sudah luar biasa perkembangannya ada pelatihan Wirausaha Sanitasi (Wusan) tadi dilihat closet-closet yang sudah di siapkan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh para pemilik rutilahu,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Hakli Kabupaten Sukabumi Ujang Soleh Suryaman menambahkan sesuai arahan dari Wakil Bupati Sukabumi akan menjadikan Kampung STBM di lokasi P2WKSS. Dimana semua tahapan STBM bisa terwujud mulai dari stop buang besar sembarangan, mencuci tangan, pengelolaan makanan, pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah.
“Responsif, masyarakat disini cukup baik dan cepat mengerti sehingga program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan dengan cepat,” imbuhnya.
Tak hanya itu sambung dia, program STBM tidak hanya dilaksanakan saat ada penilaian. Tapi kegiatan ini akan berkelanjutan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi.
“Jadi masyarakat tetap bisa membuat closet, paving block dan juga bank sampah, terkait pengelolaan sampah kita sudah melatih warga untuk pengelolaan sampah sesuai syarat kesehatan dan dari segi ekonomi juga ada pelatihan bagaimana sampah bisa jadi sumber penghasilan buat masyarakat dengan daur ulang,” tandasnya.
Reporter: Azis Ramdhani | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post