JURNALSUKABUMI.COM – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Kabupaten Sukabumi menggelar rapat koordinasi bersama tokoh ulama, organisasi kemasyarakatan, dan ormas islam bertempat di Aula Rekonfu Polres Sukabumi Kota, Selasa (26/5/21). Kegiatan tersebut diisi deklasari penolakan terhadap keberadaan geng motor.
Menanggapi hal itu, Humas Pendidikan Olahraga Silat Kebatinan (Poskab) Sapujagat, Doni Purnamawan, mengatakan pihaknya sangat mendukung penolakan terhadap geng motor. Keberadaannya bertolak belakang dengan idealisme DPP Poska Sapujagat sebagai perguruan yang mendidik ahlak para generasi muda.
“Kami sangat mendukung Aparat Kepolisian atau Forkopimda Kota dan Kabupaten Sukabumi untuk membubarkan berandalan geng motor yang selalu meresahkan masyarakat dan Poskab Sapujagat siap 24 jam membantu kepolisian,” jelasnya.
Doni menuturkan, penolakan Sapujagat terhadap geng motor bukan untuk kali ini saja. Pada 2014 lalu, Poskan Sapujagat pernah melakukan tindakan terhadap geng motor meski harus terkena sanksi dari kepolisian.
“Tapi sekarang sudah bersinergi. Perguruan Sapujagat siap 24 jam membantu aparat kepolisian untuk memberantas geng motor,” tutur Doni.
Sementara itu Ketua Sapma Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, Gilang Gusmana, menambahkan atas nama Pemuda Pancasila pihaknya mengapresiasi pihak Polresta Sukabumi Kota atas inisiatif acara deklarasi itu. Ia juga mengapresiasi Wali Kota Sukabumi.
“Penolakan terhadap kekerasan yang dilakukan geng motor sangat wajib dilaksanakan. PP mendukung penuh dan siap apabila harus dilibatkan, namun harus berbanding lurus dengan penerbitan solusi yang terbaik untuk semua pihak karena suka tidak suka genk motor adalah warga Kota Sukabumi juga yang masih memiliki hak dan kewajiban sebagai bagian dari Kota Sukabumi bukan dimusnahkan tetapi dientaskan,” katanya.
Meskipun demikian lanjut Gilang salah satu solusi alternatifnya adalah meningkatkan sosialisasi aturan-aturan yang berkaitan dengan kekerasan, safety riding, sosial agama dan kemanusiaan.
Termasuk mendorong pembangunan fasilitas hobi kepemudaan seperti track balapan resmi, gedung pemuda yang smart, pemaksimalan fungsi gedung tempat kesenian, baik musik band atau seni lainnya.
“Tak hanya itu organisasi – organisasi harus lebih intens dalam mengkaderkan genk motor. Mengorganisasikan genk motor agar terbiasa mengikuti aturan positif dan PP Kota Sukabumi sudah melakukan hal itu,” tutup Gilang.
Reporter: Azis Ramdhani | Redaktur: Mohammad Noor
Discussion about this post