JURNALSUKABUMI.COM – Produk kelas minuman berskala Nasional, dan secara berturut-turut memenangkan kompetisi Food Startup Indonesia dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sejak tahun 2017 hingga di 2019, Matchamu kian melejit di pasaran.
Saat ini, perusahaan Tarik Semangat bareng Abang Teh Tarik Matchamu telah melebarkan sayap dengan memproduksi aneka minuman dari bahan terbaik, baik ingredients-nya, baik kualitasnya, baik harganya, baik manfaatnya bagi tubuh. Matchamu memulai perjalanan dari sebuah kafe matcha di Yogyakarta, yang kemudian mengembangkan diri di rumah nenek dengan memproduksi matcha asli dari Jepang untuk dapat dinikmati lebih banyak orang.
“Pada April 2019, Matchamu mengembangkan sayap pada produk Abang Teh Tarik. Produk ini merupakan minuman teh tarik asli Indonesia yang terbuat dari bubuk teh hitam berkualitas, pemanis alami, gula non rafinasi dan krimer kelapa yang menambah kelegitannya,” ujar Area Sales Promosion Respentatif (ASPR), Zein Sumedi (39), kepada jurnalsukabumi.com, Jumat (13/03/20).
Menurut Zein, Abang Teh Tarik sangat cocok di minum di berbagai situasi seperti pagi bersamaan dengan jam sarapan, teman saat bekerja, saat break, istirahat sore, sajian untuk tamu saat santai di rumah, arisan, pengajian, saat nongkrong bersama teman dan beragam kegiatan personal maupun komunal lainnya.
“Produk kami juga saat ini sudah hadir di Indonesia dan siap bersaing di pasaran. Terutama, cocok untuk para penikmat teh, dan cocok dinikmati disegala cuaca,” jelasnya.
Lanjut dia, tersedia dalam kemasan renceng isi 10 sachet dan 1 karton isi 80 sachet, Abang Teh Tarik bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional, jaringan Sampoerna Retail Community (SRC) atau warung di sekitar Anda.
“Menjadi sebuah beverage manufacture dengan produk unggulan berskala nasional yaitu Matchamu Matcha Latte dan Matchamu Hojicha Latte. Produk minuman cepat saji matcha asli Jepang ini telah didistribusikan di jaringan Indomaret, Superindo dan pasar modern lokal lainnya dengan capaian penjualan sebanyak 2sachet per detik,” pungkasnya.
Redaktur : Ujang Herlan
Discussion about this post