Kopi Kandang Parungkuda, dari Penangkaran ke Cafe Edukasi yang Menginspirasi

Minggu, 14 September 2025 - 16:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALSUKABUMI.COM – Kopi Kandang yang berlokasi di Jalan Pasirangin, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, menghadirkan konsep berbeda dari cafe pada umumnya. Berawal dari penangkaran hewan eksotis milik keluarga, tempat ini kini berkembang menjadi Cafe Edukasi yang memadukan wisata kuliner dan pengalaman mengenal satwa lebih dekat.

Penangkaran hewan seperti Binturong dan Meerkat hanya diperuntukkan bagi keluarga. Namun, ide untuk menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat akhirnya mendorong terbentuknya Kopi Kandang pada tahun 2020.

Kini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati racikan kopi, tetapi juga berinteraksi langsung dengan beberapa satwa yang dirawat di area tersebut dan disediakan pakan secara gratis.

Foto bersama Penanggung jawab Kopi Kandang, Dimas Adi Kumara bersama tiga mahasiswa NPU yang magang di Jurnal Sukabumi.

Penanggung jawab Kopi Kandang, Dimas Adi Kumara, menjelaskan bahwa konsep ini lahir dari keinginan untuk memberikan nilai tambah pada sebuah cafe.

“Kopi Kandang bukan hanya untuk penikmat kopi, tapi juga untuk edukasi. Pemahaman masyarakat mengenai hewan masih kurang, bahkan untuk hewan endemik sendiri,” ungkapnya saat berbincang hangat bersama tiga mahasiswa Nusa Putra University yang tengah magang di Jurnal Sukabumi, Sabtu (13/9/2029).

Menurut Dimas, saat ini terdapat lebih dari 10 ekor satwa yang dirawat, mulai dari Binturong, Meerkat, hingga beberapa jenis burung. Semua hewan tersebut di tempatkan di area khusus dengan pengawasan ketat agar kenyamanan dan keselamatan pengunjung tetap terjaga.

Selain satwa, Kopi Kandang juga menghadirkan konsep alam terbuka dengan desain sederhana namun tetap artistik. Ruang duduk outdoor yang dikelilingi pepohonan membuat suasana semakin asri dan nyaman untuk bersantai.

Salah satu pengunjung, Mohammad Fajar mengaku terkesan dengan pengalaman berbeda yang ditawarkan. “Dengan konsep sederhana namun eksotis, Kopi Kandang bisa jadi primadona. Apalagi dengan kehadiran Binturong, hewan langka yang dikenal ramah dan jinak. Ini sesuatu yang jarang ada di cafe lain,” ujarnya.

Kehadiran Kopi Kandang Sukabumi menjadi daya tarik baru, khususnya bagi masyarakat yang ingin menghabiskan waktu santai sekaligus menambah wawasan tentang satwa. Dengan mengedepankan edukasi dan konservasi, cafe ini diharapkan dapat menjadi contoh inovasi usaha kuliner yang inspiratif di Sukabumi.

Jika berminat tinggal datang ke Kopi Kandang yang berlokasi di Jalan Pasirangin, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi dengan tiket masuk dan pakan untuk dikasih ke hewan di sana gratis. Sementara untuk harga kopi dimulai kisaran Rp 15-50 ribu saja.

Reporter: Magang NPU | Redaktur: Ujang Herlan

Berita Terkait

Tempuh Jarak 96 Km, Touring Ngabumi Sesion Ini Diwarnai Ragam Kegiatan 
Touring Ngabumi: 2.000 Orang Bergerak, Pariwisata Sukabumi Makin Ngegas
Dispar Sukabumi Dorong Sertifikasi SKKNI Produk Halal bagi Pelaku Kuliner Ekraf
Dispar Gandeng Pelaku Usaha Akomodasi untuk Majukan Pariwisata Ujunggenteng
Dispar Ajak Masyarakat Turing Ngabumi Sesion 4, Gerakan Cinta Tanah Kelahiran
Jaga Kebersihan dan Kawasan, TNGGP Opsih Hasilkan 115 kg Sampah
Nikmati Senja di Balik Keindahan Pantai Cempaka Ratu Sukabumi
Sendi Apriadi Kenang Perjuangan di Balik Gemilang Sektor Pariwisata Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Tempuh Jarak 96 Km, Touring Ngabumi Sesion Ini Diwarnai Ragam Kegiatan 

Jumat, 24 Oktober 2025 - 10:24 WIB

Touring Ngabumi: 2.000 Orang Bergerak, Pariwisata Sukabumi Makin Ngegas

Kamis, 23 Oktober 2025 - 19:35 WIB

Dispar Sukabumi Dorong Sertifikasi SKKNI Produk Halal bagi Pelaku Kuliner Ekraf

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:42 WIB

Dispar Gandeng Pelaku Usaha Akomodasi untuk Majukan Pariwisata Ujunggenteng

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:25 WIB

Dispar Ajak Masyarakat Turing Ngabumi Sesion 4, Gerakan Cinta Tanah Kelahiran

Berita Terbaru