JURNALSUKABUMI.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rahmad Pambudy, mengunjungi PT Sarandi Karya Nugraha, sebuah produsen alat kesehatan nasional di Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengapresiasi dan mendukung industri lokal yang berhasil menembus pasar global.
Dalam kunjungannya, Menteri Rahmad Pambudy menyatakan kebanggaan besarnya terhadap pencapaian PT Sarandi Karya Nugraha.
Perusahaan yang memproduksi berbagai peralatan rumah sakit dan puskesmas ini dianggap sebagai contoh sukses transformasi industri daerah.
“Awalnya saya pikir produksinya masih berskala lokal, ternyata sudah diekspor dan memiliki standar kualitas internasional,” ujar Rahmad, Rabu (29/10/2025).
Lebih dari sekadar unggul dalam produksi, perusahaan ini juga telah memenuhi standar Industri Hijau dengan sertifikasi ISO Green Industry.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Bappenas untuk mendorong pembangunan industri nasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ia menekankan peran Sarandi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
“Bappenas ingin industri nasional tidak hanya bisa diekspor, tetapi juga harus memenuhi kriteria industri hijau. Kami membutuhkan pelaku usaha yang mampu berinovasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.
Menurutnya, kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri adalah kunci kemandirian ekonomi.
Menteri PPN menegaskan komitmen Bappenas untuk memberikan dukungan strategis, baik untuk peningkatan kuantitas maupun keragaman produk Sarandi.
Ia berharap perusahaan ini dapat menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi dan rumah sakit untuk terus menumbuhkan inovasi.
Kunjungan ini merupakan simbol dukungan pemerintah pusat terhadap kemajuan industri kesehatan dalam negeri. Dengan fokus pada prinsip “Hijau, Inovatif, dan Berdaya Saing Global,” Bappenas berupaya menjadikan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan industri nasional.
Berkat capaian Sarandi, Sukabumi kini dikenal sebagai salah satu pusat kebangkitan alat kesehatan nasional.
Sejarah Panjang dan Inovasi PT Sarandi
Direktur Utama PT Sarandi Karya Nugraha, Isep Gojali, mengungkapkan bahwa perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1998 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto ini telah bertahan selama 27 tahun, bahkan mampu melewati krisis.
Sarandi fokus memproduksi lebih dari 100 jenis alat kesehatan, mulai dari perabot rumah sakit (seperti tempat tidur dan meja operasi) hingga perangkat elektromedis canggih, termasuk alat deteksi ginjal (renograf) dan survei meter radioaktif. “Kami berdiri saat krisis dan tumbuh dari krisis itu,” kata Isep,
Ia menambahkan bahwa Sarandi juga berperan besar dalam memenuhi kebutuhan alat kesehatan nasional saat Pandemi COVID-19.
Isep menyambut baik dorongan Menteri PPN agar Sarandi memperkuat kerja sama dengan universitas dan rumah sakit.
Selain itu, perusahaan tengah bersiap melakukan ekspansi ekspor ke Afrika Utara, negara-negara Arab, Australia, dan Jepang.
Yang menarik, Sarandi juga berinovasi untuk daerah terpencil dengan mengembangkan alat kesehatan berdaya surya (solar panel).
“Kami kembangkan alat yang bisa pakai tenaga surya. Jadi, untuk daerah terpencil alat tetap bisa berfungsi tanpa harus bergantung pada pasokan listrik,” tutup Isep.
PT Sarandi Karya Nugraha, yang berawal dari bengkel kecil di Sukabumi, kini menjadi ikon kemandirian industri kesehatan Indonesia di kancah internasional.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan










