JURNALSUKABUMI.COM – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa (HIPPMA) Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa di depan Bank BJB Palabuhanratu.
Mereka menuntut transparansi dan kejelasan terkait dugaan penyimpangan keuangan yang terjadi di bank tersebut.
Ketua Umum HIPPMA Sukabumi, Rahman Abbizard M, mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan kajian mendalam dan menemukan beberapa kejanggalan.
Salah satunya adalah dugaan kerugian negara yang terjadi di BJB Club, fasilitas olahraga yang seharusnya diperuntukkan bagi pegawai.
Namun, ditemukan adanya penyalahgunaan fasilitas tersebut oleh keluarga pegawai, yang secara aturan tidak diperbolehkan.
“SK-nya sudah jelas, fasilitas itu hanya untuk pegawai. Tapi faktanya, ada yang membawa keluarganya menggunakan fasilitas ini, yang tentunya berpotensi merugikan negara,” ujar Rahman, Senin (3/2/2025).
Selain itu, HIPPMA juga mempertanyakan pengeluaran dana miliaran rupiah oleh BJB yang dikembalikan dengan alasan SPK macet. Mereka menduga ada potensi masalah serupa dengan kasus pada tahun 2016.
“Apakah ini kasus yang sama dengan 2016? Kami ingin jawaban yang jelas dari pihak BJB. Kajian kami sudah hampir 80 persen, hanya tinggal satu jawaban dari mereka untuk menyimpulkan apakah pola dugaan penyimpangan ini berulang atau tidak,” tambahnya.
Mahasiswa juga menyoroti ketidaksesuaian dalam alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan aturan, dana CSR yang bisa dikeluarkan oleh kantor cabang maksimal hanya Rp5 juta. Namun, mereka menemukan indikasi adanya penyimpangan dalam praktiknya.
Namun, dalam aksi ini pihak BJB Palabuhanratu tidak memberikan jawaban konkret atas pertanyaan yang diajukan. Karena itu, HIPPMA berencana menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.
“Kalau tidak ada jawaban, kami akan kembali turun ke jalan. Komando kami rusak, maka kami akan memperbaikinya. Jika aksi hari ini kecil, nanti akan lebih besar,” tegas Rahman.
Menanggapi aksi tersebut, Rifandi, selaku salah satu Manajer BJB Cabang Palabuhanratu, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi para mahasiswa dan akan meneruskannya ke divisi hukum pusat.
“Kami hanya kantor cabang yang sifatnya jaringan dari BJB pusat secara nasional. Jadi, kami akan tampung semua aspirasi ini dan mengkoordinasikannya dengan divisi hukum,” kata Rifandi.
Terkait aksi yang dilakukan di depan kantor, Rifandi memastikan bahwa layanan perbankan tetap berjalan normal.
“Alhamdulillah, pelayanan kami tidak terganggu. Kami juga mendapat bantuan pengamanan dari pihak kepolisian, khususnya Polres Palabuhanratu dan Polsek Cikakak,” tutupnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ahmad Fikri
Discussion about this post