JURNALSUKABUMI.COM – Ratusan peserta meramaikan Open Tournament Karate yang diselenggarakan Dojo Gabdika Shitoryukai di SMAN 1 Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Sensei Eka Dharma Setyawan, ketua panitia turnamen mengatakan acara ini diikuti oleh sekitar 247 peserta dari berbagai kategori usia, mulai dari TK hingga SMA.
“Turnamen ini sifatnya home tournament, khusus untuk intern perguruan Gabdika, dan kami adakan untuk mencari bakat serta prestasi karateka pemula,” ujarnya, Minggu (3/11/2024).
Dalam turnamen ini, kategori yang dilombakan adalah kata, yaitu teknik jurus yang melibatkan gerakan tersusun dan dinilai berdasarkan ketepatan serta keindahan jurus. Tidak ada kategori kumite atau sparring dalam turnamen ini, sehingga fokusnya adalah teknik.
“Setiap peserta, dari sabuk putih hingga hitam, akan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh juri yang kami hadirkan dari Semarang, Jakarta, serta juri lokal dari Palabuhanratu dan Sukabumi,” tambah Eka.
Sensei Eka juga menjelaskan bahwa kehadiran para juri nasional bertujuan untuk memberikan penilaian yang profesional, sekaligus menambah semangat bagi para peserta untuk memberikan yang terbaik.
“Turnamen ini tidak hanya soal prestasi, tetapi juga silaturahmi antara anak, orang tua, dan pelatih. Kami ingin acara ini menjadi pengalaman yang bermakna bagi para pemula,” jelasnya.
Salah satu peserta yang tampil gemilang adalah Chantiqa Diandra Shalsabilla, murid kelas 4 di SDIT Insan Cendikia Palabuhanratu. Chantiqa berhasil meraih gelar juara 1 Best of the Best untuk kategori usia dini.
“Sangat membanggakan baik keluarga maupun sekolah,” ucap orantua Chantiqa, Serka Samsudin, anggota Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi.
Turnamen ini menurut Samsudin, diharapkan menjadi langkah awal bagi peserta untuk meraih prestasi yang lebih tinggi di masa depan serta memupuk kecintaan mereka terhadap olahraga karate.
“Dengan antusiasme yang tinggi, kegiatan ini menjadi ajang pembinaan yang potensial untuk mencetak atlet karate berprestasi di Kabupaten Sukabumi,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post