JURNALSUKABUMI.COM – Aroma kaldu sapi nan kental tercium dari sebuah gerobak di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi, roma yang membuat perut lapar itu berasal dari jongko Mie Kocok Mata Sapi.
Mie Kocok Mata Sapi ini adalah salah satu kuliner legendaris di Sukabumi. Mie Kocok tersebut memiliki rasa yang khas serta cara penyajian yang unik. Resepnya diturunkan dari generasi ke generasi sejak tahun 1966.
Hidangan ini terdiri atas mie yang disajikan dalam kuah kaldu sapi kental, irisan kikil sapi, toge, jeruk nipis, dan ditaburi irisan daun seledri, daun bawang, serta bawang goreng.
Pemilik sekaligus penjual Mie Kocok Mata Sapi, Emi Susanti mengatakan, olahannya disebut mie kocok, merujuk kepada proses memasaknya. Mie dikocok dalam wadah logam berongga dan bergagang, lalu dicelupkan ke dalam air mendidih.
“Ini sejak orang tua berdiri tahun 1966, Generasi ketiga Kalo peminat kebanyakan hari Sabtu sama Minggu yang otw dari luar kota banyak, Kalo spesial lidah, mata sapi terutama sama urat bening,” kata Emi, Minggu (15/1/2023)
Adapun khasiat dari mata sapi, Emi menyebut bisa mengobati alergi gatal-gatal, saat digigit mata sapi lumer di lidah.
“Khasiat dari air mata yang dalam itu jadi bisa ngobatin kaligata atau gatal gatal, Kalau lebih mantep di dalam digigitnya jadi lumer di dalam,” tuturnya.
Untuk harga satu porsi mie kocok mata sapi dibanderol Rp 17 ribu, sedangkan mie kocok biasa Rp 15 ribu.
“Ciri khas lain saus tomat kalau yang lain kan ga pake kalau di sini sausnya saus tomat ga pake saus botol, Mata sapi sedia sehari paling 12 mata sapi, jadi sistemnya booking melalui wa kalau mau pesan,” kata dia.
Emi juga mengungkapkan, untuk Omset per hari rata-rata 50 mangkok. “sekarang menurun ngga kaya waktu sebelum Covid, Kalau sebelum Covid bisa mencapai 100 mangkok sekarang 50 juga kurang sehari,” ungkap dia.
Sementara para pengunjung atau pembeli mengaku, mereka sudah menjadi langganan sejak dulu. Yang menurutnya rasanya enak dan gurih.
“Enak, gurih. Sering makan di sini sejak kecil dari zaman si ibunya sekarang kan anaknya,” ujar Nina pembeli Mie Kocok.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post