JURNALSUKABUMI.COM – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi menyambangi langsung kediaman dua keluarga, penghuni rumah reyot di Kampung Ciawitali RT. 07/03, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, Jumat (16/09/2022).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Harun Arrasyid melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Sukabumi, Amanudin mengatakan, kunjungan tersebut merupakan respon cepat terkait dengan permasalahan sosial di wilayahnya.
“Hari ini kami terjun langsung ke lokasi. Setelah dipastikan, betul dua keluarga tersebut layak mendapatkan bantuan rehab dan insya Allah langsung kami prioritaskan,” ujarnya kepada jurnalsukabumi.com.
Masih dalam kunjungan melalui Subkor Rehabilitasi Sosial Dasar Luar Panti, Yuyus Rustiana dan Peksos Resa, tujuan utamanya yaitu melakukan penjangkauan kasus serta memberikan bantuan paket sembako.
“Kegiatan ini juga masih dalam aksi Dinsos Peduli. Ke depannya diharapkan pihak desa utamanya segera melaporkan jika ada hal seperti ini, jangan sampai terkesan dibiarkan. Terlebih, Kabupaten Sukabumi sangat luas dan meruapakan kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali setelah Bayuwangi,” imbuh Aminudin.
Masih kata dia, “Untuk proses bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-Rutilahu) agar pihak desa dapat mengusulkan bantuan proposal dengan melampirkan, identitas diri seperti, SPPT, masuk DTKS, RAB rehab dan dokumentasi kondisi rumah. Insya Allah Kami akan mengalokasikan bantuan tersebut di tahun 2023,” tutupnya.
Sementara itu, dua keluarga penghuni rumah reyot yang nyaris rubuh berukuran 4×6 meter, Onih (82) dan anak kandungnya Asep Dendi (35) sangat berterima kasih atas kepedulian Disnos.
“Ia, tadi dari Dinsos langsung ke sini. Selain membawa bantuan paket sembako, rencananya ke depan akan direhab juga,” ucap Onih.
Ia mengaku, tinggal di rumahnya itu bersama anak kandungnya beserta menantu dan cucuknya dan sudah hampir puluhan tahun.
“Kita hidup hanya mengandalkan dari berjualan cilok dengan hasil maksimal Rp 50 ribu itu pun jika terjual habis. Sementara, anak saya hanya kuli bangunan yang kadang tak tentu ada panggilan,” terangnya.
Jadi, kata Onih, impian untuk memperbaiki rumah memang sudah diimpikan sejak lama, akan tetapi terbentur oleh ekonomi.
“Bukan tidak mau memperbaiki rumah, untuk bisa makan sehari-hari saja sudah alhamdulilah. Jadi, kami sangat senang atas kunjungan Dinsos ini,” tutup Onih.
Terpisah, Robiana Kepala Dusun 1 Cisarua menambahkan, rumah tersebut sebenarnya sudah masuk databes RS-RTLH desa dari tahun 2019. Namun, terhambat karena Covid-19 kemarin.
“Kami akan prioritaskan untuk diagendakan rehab secepatnya. Utamanya, atas dorongan dari Dinsos, Baznas dan anggara desa,” tandasnya.
Reporter: Ifan | Redaktur: Ujang Herlan
Masukan komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.