JURNALSUKABUMI.COM – Anggota Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI, Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto, membeberkan sejarah panjang berdirinya lembaga pendidikan perwira Polri. Dimana lembaga yang sekarang ada, mengalami beberapa perubahan nama sejak berdiri hingga saat ini.
“Dulunya adalah AKABRI. Lantas tahun 1980 pindah ke Semarang. Dari AKABRI berubah menjadi Sekolah Calon Perwira (SECAPA), sekarang jadi Sekolah Pembentukan Perwira (STUKPA). Bahkan kini berubah menjadi Sekolah Inspektur Polisi (SIP). Angkatan saya yang pertama melaksanakan pendidikan di Semarang jadi Akpol,”kata Pudji, kepada jurnalsukabumi.com, Rabu (22/6/22).
Kondisi pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (STUKPA) Sukabumi kata dia, bicara tentang arah kebijakan dan pengembangan SDM masih harus terus ditingkatkan dan diperbaiki. Karena pada tahap ini merupakan peralihan dari Bintara ke Perwira.
“Intinya, pendidikan di Sekolah Inspektur Polisi ini adalah untuk mencetak golongan Bintara ke Perwira. Yang menjadi masalah itu adalah yang tadinya dia basic Bintara sebagai pelaksana di lapangan. Paling tidak, sekarang menjadi pemimpin di lapangan,”tegasnya.
Pada bagian lain dia mengatakan, lembaga Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, telah menjalankan peran, tugas dan fungsinya dengan baik. Meskipun perlu ada perbaikan di sana sini Jenderal bintang empat itu selalu menekankan pendekatan Presisi yakni prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan.
“Kita lihat sekarang, lembaga kepolisian telah menjangkau setiap jengkal wilayah dari mulai Polda, Polres dan Polsek. Dengan demikian, pelayanan penegakan hukum harus lebih ditingkatkan lagi. Seluruh jajaran kepolisian juga harus mampu menjawab dengan tindakan nyata semua keluhan masyarakat,” ungkapnya.
“Peran Polri dalam membantu mensukseskan penanganan penyebaran Covid-19, sudah berjalan sangat baik. Sehingga hasilnya bisa kita sama-sama rasakan sekarang,”tuturnya.
Menyikapi perkembagan Sukabumi saat ini, mantan Dirjen Perhubungan Darat itu, mengaku miris. Karena Sukabumi, masih tertinggal jauh dari kota-kota lain. Terutama dalam hal infrastruktur. Padahal infrastruktur itu, merupakan modal dasar untuk menopang pembangunan.
“Harus jujur saya katakan, kita sudah tertinggal jauh dari Surabaya dan Semarang. Padahal kita punya potensi alam luar biasa yang bisa menjadi ikon wisata. Tapi sayang masih terkesan tersembunyi seperti adanya jembatan gantung di Kadudampit dan Geopark Ciletuh,”jelasnya.
Redaktur: Usep Mulyana
Discussion about this post