JURNALSUKABUMI.COM – PT Amerta Indah Otsuka melakukan pelatihan dan pengembangan masyarakat menuju ‘Kampung Budidaya Kelinci’ yang dipusatkan di Kampung Kutajaya Tengah RT. 05/01, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Senin (07/06/2021).
Program lanjutan MoU antara PT Amerta Indah Otsuka dan konsorsium Gedepahala tersebut langsung digarap kelompok kerja Gerakan Masyarakat Melestarikan Hutan (Gammelan) dengan jenis kegiatan usaha menggunakan skema program berupa penyebaran indukan kelinci ke tiap warga.
Direktur GA & Legal PT Amerta Indah Otsuka, Tri Junanto Wicaksono mengatakan, sampai saat ini kelompok Gammelan telah mendapatkan berbagai macam pelatihan dan pembinaan serta telah menjalankan berbagai macam kegiatan berbasis pemberdayaan masyarakat.
PT Amerta Indah Otsuka kembali memberikan dukungan berupa kegiatan budidaya kelinci guna memperluas kegiatan dengan terbentuknya kampung budidaya kelinci.
“Program Budidaya Kampung Kelinci ini untuk melanjutkan kegiatan usaha kelompok Gammelan dengan tujuan menghasilkan keuntungan timbal balik antara kelompok Gammelan dengan masyarakat yang diharapkan dapat menambah pendapatan secara ekonomi untuk kelompok masyarakat,” ujarnya kepada wartawan.
Tak hanya itu, program ini juga merupakan realisasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT Amerta Indah Otsuka pengembangan masyarakat melalui Kampung Konservasi Otsuka (KKO) dalam melakukan konservasi lingkungan.
“Ini masih rangkaian komitmen MoU antara PT Amerta Indah Otsuka dan konsorsium Gedepahala selama 5 tahun yang sudah ditandatangani pada bulan Juni 2012 lalu. Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan penghasilan secara ekonomi bagi warga sekitar perusahaan,” kata Tri Junanto Wicaksono.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Gammelan, Uci Sanusi mengaku kepedulian PT Amerta Indah Otsuka sangat jelas dirasakan langsung masyarakat. Baik dari mulai konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat hingga peningkatan ekonomi warga.
“Peran serta Pocary Sweat sudah dirasakan sejak lama. Dari mulai tahun 2012 hingga sampai saat ini terus berlanjut. Termasuk, bantuan indukan kelinci yang bakal disebar ke setiap warga kami yang dimulai sejak tahun 2021 ini,” sambungnya.
Alasan kuat usulan program budidaya kelinci ini kata Uci, di awali dari potensi wisata yang ada di Gunung Salak yang melintas langsung ke Kutajaya Tengah dan kelinci memiliki nilai perputaran ekonomi yang cepat baik dari daging, urine hingga kotorannya.
“Ini jelas sangat potensial. Termasuk budidayanya pun terbilang cepat. dari awal indukan 20 kelinci, kini sudah menghasilkan sekitar 350 ekor. Belum ada bantuan 100 indukan dari Pocary Sweat dengan skema penyebaran indukan kelinci ke tiap warga,” terang Uci.
Melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan peninjauan langsung budidaya kelinci ke tiap rumah warga ini diharapkan mampu memotivasi dan memberikan pelatihan bagi masyarakat dalam optimalisasi budidaya kelinci yang baik.
“Tadi kita juga dikasih arahan dari berbagai sumber pemateri yang sangat jelas soal kelinci ini. Dari mulai,
Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi, Bogor Rabbit Center, Kecamatan Cicurug hingga Pemdes Kutajaya langsung,” tandasnya.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post