JURNALSUKABUMI.COM – Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih yang beralamat di Desa Talaga, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, terus menggembleng para pendekar secara rutin.
Alhasil, hingga saat ini perguruan tersebut tak sedikit berbagai kejuaraan yang telah diikuti dan memboyong sederet tropi juara. Salah satu kejuaraan yang cukup bergengsi adalah kejuaraan yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) November 2020.
Kendati demikian, ternhata kunci utamnya terletak pada konsistensi latihan. Sebeb, dalam teori dasarnya, setiap pesilat wajib memiliki jurus bela diri minimal untuk berjaga-jaga jika terjadi dihadapkan dalam situasi dan kondisi apapun untuk mempertahankan diri dari serangan lawan dengan menggunakan senjata ataupun tangan kosong.
Demikian disampaikan Guru dan Pelatih Kepala sekaligus Pemilik Padepokan Persai Putih, Alfian saat ditemui jurnalsukabumi.com, Minggu (07/02/2021).
Seluruh murid di padepokan itu kata dia, sejak diterima sebagai siswa baru, selalu diingatkan dan ditanamkan sikap rendah hati dan tidak besar kepala. Karena ilmu kanuragan yang diajarkan oleh para pelatih hanya untuk digunakan untuk membela kaum yang lemah dan membasmi segala bentuk kebathilan.
“Ilmu bela diri itu bukan dipakai untuk uji kekuatan apalagi untuk gagah-gagahan. Tapi dipakai untuk amaliyah amar ma’ruf nahyi munkar,” tegasnya.
Pendiri Perguruan guru besar PSN Perisai Putih kata dia adalah Almarhum R.A Bustami Barasubrata di Surabaya tahun 1967. Sementara di Sukabumi, padepokan Perisai Putih berdiri tahun 2012 lalu. Hingga saat ini, sudah menelurkan ratusan alumni.yang sudah bekerja di instansi pemerintah maupun swasta.
Jumlah murid yang belajar ilmu beladiri asli Indonesia di padepokan itu berjumlah sekitar 100 orang. Untuk kelompok anak dan remaja.berlatih dari pagi jam 8 sampai 11 siang. Sementara untuk kelompok dewasa berlatih mulai pukul 4 sore sampai pukul 7 malam.
“Untuk kelompok anak dan remaja, dilatih anak saya nomor 3, Alvin Dwi Septian atau biasa disapa Avin. Sementara untuk dewasa saya sendiri yang turun tangan,” tandasnya.
Reporter: Usep Mulyana | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post