JURNALSUKABUMI.COM – Rasa percaya diri terpancar dari wajah Nurani Alawiyah, mahasiswi semester enam jurusan kimia di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, saat dihubungi jurnalsukabumi.com, Rabu (13/01/2021).
Mojang cantik asal Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi ini nampaknya mampu membuktikan kegigihannya untuk mewujudkan impiannya sebagai peneliti atau akademisi.
Tak tanggung-tanggung, target mantan Winner of Loreal Sorority in Science 2020 ini bakal kembali menguji nasib dengan target lomba internasional demi meningkatkan soft skill bahasa Inggris agar bisa melanjutkan jenjang pendidikan S2.
Jauh dari yang didapat saat ini, Nurani pun kerap dihadapkan jalan berliku dan segudang pengalaman pahit untuk tetap bisa duduk di bangku sekolah. Bahkan, sempat impiannya pun tertunda karena terbentur ekonomi keluarga.
“Masih teringat, dulu tepat setelah lulus SMP. Saya sempat kerja dulu ke pabrik karena tidak ada biaya untuk melanjutkan. Saat kerja, niatan saya hanya satu yakni mengumpulkan uang demi bisa kembali mengenyam pendidikan. Alhamdulilah, saya pun menabung hingga akhirnya masuk SMA Al-kholiliyah Parakansalak 2015 dan lulus 2018,” ujar anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Suryadi dan Yani Yulani itu.
Lagi-lagi, meski sebelumnya orang tua kembali merasa terbebani ketika anaknya ini berniat akan melanjutkan kuliah. Sebab untuk biaya hidup sehari-hari pun terasa pekat karena pendapatan sang ayah tercinta pun hanya cukup untuk sesuap nasi saja.
“Tekad dan usaha keras kuncinya. Jujur, orang tua saya hanya sebatas pengempul barang bekas, sementara ibu di rumah saja. Dari kesederhanaan ini lah saya bertekad harus menjadi orang hebat,” kata gadis kelahiran Sukabumi, 21 April 1999 ini.
Kendati berlatar belakang dari keluarga yang sederahana. Bagi dirinya, faktor kekurangan ekonomi bukan hal segalanya. Berbagai upaya pun ia buktikan agar kembali bisa melanjutkan pendidikan ke jengjang lebih tinggi.
“Waktu SMA di Al-kholiliyah aku satu-satunya yang ambil perminatan UN kimia. Setelah beberapa penelitian didanai sama Kemendikbud dan dapat beasiswa dari Alumni berprestasi UNS, PT. Adaro Indonesia, hingga L’oreal. Akhirnya saya benar-benar memahami arti “Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, melainkan apa yang kita butuhkan,” pesannya.
Buah hasil perjuangannya pun kini menghantarkan Nurani dengan memboyong deretan prestasi dan pengalaman berharga yang ditorehkan.
Bahkan, impian pertama dari mahasiswi yang sekarang Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM UNS) Departemen Ristek dan Teknologi itu sempet merasa gagal, karena tidak lolos masuk teknik. Tapi ternyata, setelah dijalani di kimia, akhirnya dia menemukan passionnya di sana.
“Dulu masuk ke UNS itu bukan pilihan. Bahkan nggak tau UNS itu dimana. Tapi, setelah gagal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Ya, pilihan terakhir hanya mandiri. Dan akhirnya ikut mandiri UNS. Tapi waktu itu hanya seleksi ulang nilai SBMPTN. Alhamdulillah keterima dipilihan pertama yaitu kimia,” ulasnya.
Ucap syukur selalu ia panjatkan, karena dibalik semua ini ada doa dan tetesan air mata kedua orang tua, keluarga, guru, sahabat dan orang-orang hebat yang selalu memotivasi hingga bisa memboyong tiga beasiswa sekaligus.
“Alhamdulilah, dari tiga Beasiswa IKA UNS, Beasiswa PT. Adaro Indonesia dan Beasiswa Loreal Sorority in Science 2020 ini lah saya mulai merangkak untuk tetap bisa mewujudkan impian dan pulang dengan memboyong perempuan peneliti Indonesia di masa depan,” tutupnya.
Reporter: Cr1 | Redaktur: Ujang Herlan
Masukan komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.