JURNALSUKABUMI.COM – Menyoal kondisi corona atau covid 19 yang menghantui masyarakat. Sejumlah upaya dan solusi dilakukan oleh pemerintah mulai dari pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mendapatkan tanggapan dari Anggota DPR RI Heri Gunawan, menurutnya apakah efektif pemotongan gaji dan tunjangan kepala daerah serta PNS untuk menanggulangi corona?
“Sebagai wujud empati dan kebersamaan saya rasa itu sah-sah saja. Efektivitasnya juga belum serta merta bisa dinilai. Yang jelas pandemi corona ini harus dihadapi bersama-sama. Terutama pemerintah dan pemerintah daerah melalui APBN maupun APBD masing-masing,” ungkap legislator asal Sukabumi sapaan Hergun, kepada jurnalsukabumi.com
Menurut Hergun, tetapi sebaiknya, masalah potong memotong gaji dan tunjangan ini biarlah menjadi aksi sukarela, Tidak perlu diwajibkan.
“Toh, masalah yang kita hadapi ini juga berimbas pada PNS, terutama mereka yang sudah berkeluarga. Jangan sampai nanti ada yang merasa terbebani dengan kewajiban pemotongan gaji dan tunjangannya,” tuturnya.
Saat ditanya, Anggota DPR RI Komisi XI Heri Guanawan bagaimana atau apa yang harus dilakukan pemerintah untuk memulihkan perekonomian pasca corona?
“Saya kira masih terlalu dini kalau kita bicara bagaimana memulihkan perekonomian pascacorona. Sebab, dalam situasi sekarang, pemerintah sendiri baru mulai mengambil kebijakan-kebijakan untuk penanganan masalah yang sedang dihadapi,” ujarnya.
Menurut Hergun, Misalnya, yang terkait langsung dengan ekonomi, lahirnya Perppu No. 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
“Ada stimulus yang disiapkan pemerintah yang mencapai Rp.405,1 triliun. Dana itu peruntukkan antara lain; Dana kesehatan Rp. 75 triliun, Jaring Pengaman Sosial Rp. 110 triliun, Insentif perpajakan dan stimulus KUR Rp. 70,1 triliun, Pemulihan ekonomi nasional Rp. 150 triliun,” paparnya.
Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa program ini akan berjalan sesuai harapan, sebaiknya kita kawal bersama agar tepat guna, tepat sasaran dan tepat waktu.
“Mari kawal bersama, agar program ini sesuai harapan dan tepat sasaran,” jelasnya.
Lontaran pertanyaan kembali disampaikan ke Heri Gunawan, adakah dampak ekonomi global dengan ekonomi Indonesia terkait corona?
Kata Heri Gunawana, dampaknya sudah terjadi dan sedang berjalan. Keganasan corona telah menyebabkan perekonomian global dan nasional limbung. Dua indikator utama yaitu nilai tukar rupiah dan indeks IHSG turun drastis. Otoritas fiskal dan moneter pun gagap dalam mengatasinya. Rupiah babak belur. Tentu kondisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal saja, tetapi juga eksternal.
“Sementara di dalam negeri, Corona memukul semua sektor. Sosial politik, ekonomi, budaya. Contohnya saja, industri pariwisata yang menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar, lumpuh. Terutama pascaberlakunya social distancing, efeknya menjadi berantai,” tandasnya
Stimulus yang disediakan pemerintah diharapkan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh dunia usaha, dan masyarakat yang terkena dampak Covid-19.
“Termasuk jaring pengaman sosial, bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah, bertahan dalam situasi tanggap darurat Covid-19 ini,” pungkasnya.
Reporter: Hendi
Redaktur: FK Robbi
Discussion about this post