JURNALSUKABUMI. COM – Rencana Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Sukabumi menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi, menuai tanggapan dan sorotan dari Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Sukabumi Rozak Daud.
Pembangunan KEK Cikidang harus memberikan nilai lebih hingga Pemkab Sukabumi harus mengkaji ulang. Pasalnya jika secara geografis wilayah Cikidang merupakan area perkebunan yang notabene sawit. Hal ini tentunya harus dibahas bersama ditambah wilayah Cikidang harus memiliki corak identitas lokal baik dalam hal wisata, ekonomi produk dan pemeberian pemahaman Sumber Daya Manusia (SDM).
“Cikidang mayoritas lahan milik pemerintah atau perkebunan, sementara masyarakat lokal hanya penggarap saja. Apalagi khas pertanian Cikidang belum dibentuk atau khas kedaerahaanya belum muncul,” ungkap Ketua DPC SPI Kabupaten Sukabumi Rozak Daud.
Dalam rencana pembangunan KEK di Sukabumi. Pemkab harus matang dan terarah ada nilai counter efek baik ekonomi maupun sosial warga. Kalau hanya menarik investor dan warga lokal mejadi penonton apa untungnya untuk warga Sukabumi.
“Buktinya saat ini, ada Wisata Buru Cikidang, apa peran warga saat ini, boro-boro bisa ngerasain main kesana harganya mahal. Ditambah warga hanya jadi penonton,” jelasnya.
Menurut Rozak, Ia mengharapkan pihak Pemkab Sukabumi duduk bareng bersama DPRD Kabupaten Sukabumi, para aktivis lingkungan, petani, satwa dan aktivis lainnya. Agar pemetaan Cikidang KEK matang dan tak menuai masalah.
“Duduk bareng dengan berbagai pihak. Jangan sampai hanya menyedot investor dan berujung Sukabumi jadi kotor ditambah warga hanya penonton,” jelasnya.
Reporter : FK Robbi
Redaktur : Rustandi
Discussion about this post