JURNALSUKABUMI.COM – Proses panjang pemulangan Reni Rahmawati, korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) asal Cisaat, Kabupaten Sukabumi, memasuki tahap akhir setelah ia mendarat di Indonesia pada Selasa (18/11/2025).
Setibanya Reni di Bandara Soekarno-Hatta, penanganan kasus ini langsung melibatkan koordinasi intensif dari berbagai instansi pemerintah, mulai dari pusat hingga daerah. Sebelumnya, ia dikabarkan disekap dan dieksploitasi di Guangzhou, China pada September 2025.
Pendamping hukum korban, Rangga Suria Danuningrat, mengonfirmasi bahwa kepulangan Reni sempat mengalami sedikit kemunduran jadwal.
“Jadi Reni itu sampai di Bandara Soekarno-Hatta pukul 09:30 WIB hari Selasa, sebelumnya kan dia dijadwalkan sampai hari Senin jam 10 malam,” ujar Rangga.
Alih-alih langsung beristirahat, Reni harus segera menjalani serangkaian agenda penting di Bandung.
Setelah pertemuan singkat dengan Kapolda Jawa Barat dan jumpa pers tiga menit, Reni langsung menjalani proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Jabar yang berlangsung hingga sore hari.
“Dari jam 14.00 hingga tadi 17.30 WIB Reni masih melakukan BAP di Polda Jabar, kita masih tunggu,” kata Rangga, menyoroti padatnya jadwal korban setibanya di tanah air.
Kehadiran lintas instansi seperti jajaran Polda Jawa Barat, KJRI, DP3AKB Provinsi Jawa Barat, keimigrasian, perwakilan Polres Sukabumi, hingga Ketua SBMI, menunjukkan perhatian serius pemerintah terhadap kasus TPPO ini. Reni juga dijadwalkan bertemu dengan Gubernur Jawa Barat.
“Agenda selanjutnya kami sedang menunggu jadwal dari staf gubernur untuk bertemu pak gubernur, sepertinya diperkirakan pertemuannya besok,” ungkap Rangga.
Setelah menuntaskan semua agenda di Bandung, Reni dijadwalkan kembali ke kampung halamannya di Sukabumi.
Kepulangan ini sangat dinantikan setelah masa eksploitasi dan penyekapan di Cina.
“Yang pasti kami akan pulang ke Sukabumi besok Rabu (19/11/2025), mungkin bisa sampai sore ke Sukabumi, semoga, minta doanya semua dilancarkan,” harap Rangga.
Meski secara fisik Reni dalam kondisi stabil, tekanan psikologis yang dialaminya jelas meninggalkan dampak.
“Kondisi Reni saat ini sebetulnya baik ya, sehat alhamdulillah, namun mungkin beliau juga capek, karena baru sampai bandara tadi pagi, bisa saja jet lag, dia belum istirahat. Namun secara mental Reni trauma pasti ya, dia juga sedikit-sedikit melamun,” tutupnya.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan











