JURNALSUKABUMI.COM – Upaya penanganan bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Cisolok dan Cikakak terus dikebut.
Memasuki 48 jam pascakejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat memastikan jalur akses yang sebelumnya terputus kini mulai terbuka, dan distribusi logistik sudah menjangkau sejumlah wilayah yang terisolir.
Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Teten Ali Mulku Engkun, menyampaikan bahwa proses evakuasi dan pembukaan akses menjadi prioritas utama, mengingat masih adanya puluhan kepala keluarga (KK) yang terjebak di lokasi sulit dijangkau.
“Kami sudah melakukan evaluasi. Hari ini jalur-jalur kritis mulai terbuka dan logistik sudah sampai ke beberapa titik isolasi. Mudah-mudahan besok seluruh jalur bisa diakses, terutama yang mengarah ke wilayah 45 KK terisolir,” kata Teten, Rabu (28/10/2025).
Menurut Teten, medan yang berat dan curah hujan tinggi memperlambat proses evakuasi. Meski begitu, tim gabungan terus bekerja siang malam untuk menjamin kebutuhan dasar warga terpenuhi.
“Yang paling urgen sekarang adalah memastikan logistik masuk ke wilayah terisolir. Ini sudah 48 jam lebih, masyarakat membutuhkan makanan, air bersih, dan perlindungan. Kami terus membuka jalan dan memastikan distribusi berjalan,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Teten yang baru enam bulan menjabat mengakui bahwa bencana ini menjadi ujian awal kepemimpinan di BPBD Jabar, termasuk bagi Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi yang baru dua minggu dilantik.
“Ini seperti welcomeming untuk pejabat baru. Tapi mudah-mudahan ini yang pertama dan terakhir,” ungkapnya.
BPBD Jabar optimis seluruh warga terisolir akan segera mendapatkan akses dan bantuan menyeluruh dalam waktu dekat.
Doakan saja, semoga besok akses terbuka sepenuhnya dan penanganan bisa berjalan lebih cepat dan menyeluruh,” tutup Teten.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan











