Lari dari Maut, Cerita Ibu dan Dua Anak Bertahan di Pagar saat Terendam Banjir

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JURNALSUKABUMI.COM – Suasana mencekam menyelimuti Kampung Cisolok ketika banjir bandang tiba-tiba menerjang pada sore hari.

Livianti (43), seorang ibu rumah tangga, menceritakan detik-detik dramatis bagaimana ia menyelamatkan diri bersama dua anaknya dengan cara menclok atau bertahan di atas pagar rumah, saat air bah datang tanpa ampun.

“Kejadiannya jam 4 sore, air tiba-tiba datang. Jembatan sudah terputus, saya pikir air dari depan, ternyata dari belakang sungai jebol. Air naik cepat sekali, saya sampai tidak ingat apa-apa kecuali menyelamatkan anak-anak,” cerita Livianti, Selasa (28/10/2025).

Dalam hitungan detik, air setinggi lebih dari satu setengah meter menggenang seluruh rumah warga. Barang-barang berharga, mulai dari kasur, perlengkapan elektronik, hingga dokumen penting, hanyut terbawa arus.

‘Saya langsung gendong anak yang kecil, satu lagi saya tarik naik ke pagar. Pikiran saya, kalau sudah di atas pagar mungkin aman. Tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkan barang, semuanya terendam,” ungkapnya.

Kedua anak Livianti masih duduk di bangku kelas 1 dan kelas 6 SD, kini kehilangan seluruh perlengkapan sekolah mereka.

Gelombang air yang datang dari arah belakang pemukiman menghantam rumah warga layaknya tembok air. Warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Dalam kondisi panik, mereka hanya bisa mencari tempat tinggi sambil berharap air segera surut.

“Semua kerendam, kasur dan barang elektronik habis semua. Sampai sekarang kami bingung harus bagaimana. Yang kami butuhkan saat ini makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekolah anak-anak juga habis terbawa banjir,” ujar Livianti.

Warga kini berharap bantuan segera datang dari pemerintah daerah maupun pusat. Selain kebutuhan pokok, warga juga meminta perhatian khusus agar bencana tidak terulang.

“Semoga ada bantuan dari pemerintah. Kami juga berdoa tidak ada hujan susulan karena tanggul sudah jebol. Kalau ada banjir lagi, kami sudah tidak punya tempat untuk lari,” tutupnya penuh harap.

Sedikitnya ratusan rumah dilaporkan terendam, akses jalan terputus, dan sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tim gabungan terus melakukan asesmen.

Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan

Berita Terkait

Ratusan Juta Rupiah Melayang, Kandang Ayam Raksasa di Cikembar Terbakar
Rem Blong, Pedagang Mie Ayam Jadi Korban Truk Proyek Tol Bocimi 
Sekda Hadiri Apel Siaga, Sukabumi Potensi Bencana Hydro Meteorologi
Pengendara Motor di Sukabumi Tertabrak Truk saat Menyeberang Jalan, Korban Dilarikan ke RS
Kepergian Siswi Aktif di MTsN 3 Cikembar, Sekolah Tegaskan Tidak Ada Indikasi Bullying
Bocah Terjepit Pedal Sepeda, Damkar Jadi Penyelamat Sekaligus Montir Dadakan
Polres Sukabumi Gercep Evakuasi Korban Banjir dan Salurkan Bantuan
Gorong-Gorong Tersumbat, DLH Sukabumi Turun Tangan Atasi Risiko Banjir

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 07:13 WIB

Ratusan Juta Rupiah Melayang, Kandang Ayam Raksasa di Cikembar Terbakar

Selasa, 4 November 2025 - 16:56 WIB

Rem Blong, Pedagang Mie Ayam Jadi Korban Truk Proyek Tol Bocimi 

Selasa, 4 November 2025 - 16:51 WIB

Sekda Hadiri Apel Siaga, Sukabumi Potensi Bencana Hydro Meteorologi

Sabtu, 1 November 2025 - 00:07 WIB

Pengendara Motor di Sukabumi Tertabrak Truk saat Menyeberang Jalan, Korban Dilarikan ke RS

Rabu, 29 Oktober 2025 - 16:38 WIB

Kepergian Siswi Aktif di MTsN 3 Cikembar, Sekolah Tegaskan Tidak Ada Indikasi Bullying

Berita Terbaru