JURNALSUKABUMI.COM – Azhar Karim Amrullah, mahasiswa Universitas Islam Madinah asal Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi berhasil meraih prestasi gemilang dengan menyabet juara pertama dalam Lomba Hikmah dan Peribahasa dalam Bahasa Arab Fusha yang digelar di Arab Saudi.
Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Arrayah Sukabumi ini meraih prestasinya dalam Festival Internasional Budaya dan Bangsa-bangsa (International Cultural Festival) yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Madinah, di Madinah Al-Munawaroh, Arab Saudi.
Dalam festival budaya internasional yang megah ini memasuki edisi ke-13 dan diselenggarakan pada tanggal 14 hingga 19 April 2025, Azhar mampu mengalahkan lebih dari 90 peserta dari berbagai negara.

“Alhamdulilah juara 1 untuk Lomba Hikmah dan Peribahasa sebagai perwakilan Indonesia. Karena, hanya 16 peserta yang berhasil lolos ke babak final. Negara-negara yang mencapai babak final antara lain: Tanzania, Mali, Somalia, Yaman, Indonesia, Suriah, Maroko, Afghanistan, Filipina, Palestina, Swiss, Iran, Ghana, Eritrea, Sudan, dan Afghanistan,” ujar Azhar kepada jurnalsukabumi.com, Selasa (22/04/2025).
Ia menjelaskan, festival tersebut mengusung slogan inspiratif yang membawa pesan peradaban global: “Dari Madinah ke Dunia – From Madinah to the World”, sebagai simbol dari peran Universitas Islam Madinah sebagai mercusuar ilmu dan budaya dalam menjalin komunikasi kemanusiaan antar bangsa.
“Festival ini merupakan salah satu agenda budaya paling bergengsi di lingkungan kampus, yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai kebangsaan dari seluruh penjuru dunia. Ini menjadi kesempatan langka untuk saling mengenal, menjalin hubungan antarbudaya, dan bertukar wawasan kebudayaan. Kegiatan tahun ini pun berlangsung dengan sangat meriah dan terorganisir dengan luar biasa, mencerminkan keragaman budaya mahasiswa yang menempuh pendidikan di universitas,” paparnya.
Masih kata Azhar, tujuan utama dari festival ini adalah untuk memperkuat komunikasi dan dialog antarbudaya, menyebarkan pesan perdamaian, toleransi, dan nilai-nilai peradaban, membangun kesadaran budaya, serta menumbuhkan semangat kreativitas dan partisipasi. Selain itu, acara ini menjadi panggung untuk menampilkan latar belakang budaya mahasiswa dalam suasana saling menghormati dan menghargai.
“Lomba yang saya ikuti, yaitu menyampaikan peribahasa dari masing-masing negara dalam bahasa Arab baku. Atas izin Allah, kerja keras, dan support berbagai pihak akhirnya mampu menjadi juara,” sambung Azhar yang kini tengah menempuh studi di Fakultas Syariah Universitas Islam Madinah dengan beasiswa penuh dari Kerajaan Arab Saudi itu.
Keunggulann yang menjadikan prestasi ini lebih istimewa adalah keberhasilan Azhar lebih unggul dari para peserta dari negara-negara Arab yang notabene menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa ibu, sedangkan Indonesia bukanlah negara Arab. Ini membuktikan bahwa keyakinan yang kuat dan tekad yang tulus mampu mengubah yang mustahil menjadi kemenangan yang memukau.
“Adapun hasil akhir dari lomba ini adalah Juara 1 dari Indonesia saya sendiri, Juara 2 dari Afghanistan dan Juara 3 dari Yaman. Dengan izin dan pertolongan Allah, tahun ini Indonesia mencetak sejarah dengan memenangkan juara umum dalam festival ini dan merupakan pencapaian pertama dalam 13 tahun keikutsertaan tanpa pernah meraih gelar tersebut sebelumnya. Kemenangan ini adalah buah dari kerja tim yang luar biasa dan koordinasi yang rapi dari tim “Jannah Indonesia”, yang berhasil menampilkan citra budaya dan peradaban bangsa Indonesia dengan sangat menawan,” ucapnya.
Informasi lainnya, acara tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Kerajaan Arab Saudi, seperti (Pangeran Salman bin Sultan bin Abdul Aziz Al Saud, Gubernur Wilayah Madinah; Wakil Menteri Haji dan Umrah, Syaikh Dr. Hasan Al-Manakhirah; Sejumlah penasihat pribadi Penjaga Dua Tanah Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud; Perwakilan tokoh diplomatik dari berbagai kedutaan negara-negara sahabat, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia; Serta para tokoh resmi, akademisi, dan insan media dari luar Madinah yang datang dari berbagai kota seperti Riyadh, Mekkah, Qassim, Jeddah, dan Thaif, yang menambah kemegahan acara ini dan memperluas jangkauan media serta pengaruh budayanya.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post