JURNALSUKABUMI.COM – Insiden mengenaskan dialami seorang sopir taksi online asal Sukaraja, Sukabumi, Yoga Firdaus (36) yang ditemukan tak bernyawa dengan luka bakar akibat air keras di sekujur tubuhnya.
Keluarga merasa curiga lantaran penyebab kematian korban dinilai tak wajar. Hal itu diungkapkan Irwan Kurniawan (45) selaku paman korban. Ia mengatakan, korban menyampaikan kepada kakaknya berpamitan akan ke Jakarta untuk menarik penumpang sebagai driver online pada Senin malam (07/04/2025) dengan mengendarai mobil Suzuki Ertiga.
Setelah itu pihak keluarga kehilangan kabar korban selama dua hari. Kemudian, ia mendapatkan kabar bahwa korban sudah berada di RSUD Ciawi dengan kondisi koma pada Kamis (9/4) dini hari.
Kemudian, pihaknya mendapatkan kabar dari kepolisian jika korban ditemukan warga pada Selasa (8/4) lalu dengan kondisi luka bakar. Korban ditolong oleh warga setempat dan dilarikan ke rumah sakit.
“Jadi yang berdasarkan keterangan kepolisian Polsek Ciawi pertama kali menangani dugaan pembegalan ini bahwa tanggal 8 April, korban ditemukan oleh warga kemudian warga yang menemukan saudara kita, adik kita, membawa ke Polsek Ciawi. Kemudian dibawa ke RSUD Ciawi, terkait ini itu saya selama 2 hari lost contact,” ujar Irwan di TPU Ahlil Khoer, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (19/4/2025).
“Setelah kita datang ke sana betul itu memang saudara kita yang dugaan kuat menjadi korban pembegalan,” tambahnya.
Dia menceritakan, saat ditemui kondisi korban sangat memprihatinkan. Hampir seluruh bagian tubuh, terutama wajah dan perut, mengalami luka bakar parah. Diduga kuat korban disiram air keras.
“Ada informasi air keras juga sempat masuk ke mulut. Saat dibawa ke rumah sakit korban sudah dalam kondisi tidak sadar, dan akhirnya meninggal dunia,” ungkapnya.
Keterangan dari pihak rumah sakit yang diterima keluarga menyebut korban mengalami luka serius di bagian depan tubuh.
Bahkan, sebelum ditemukan warga, korban sempat berjalan kaki sejauh 2 kilometer untuk meminta bantuan ke pengguna jalan.
Beberapa dugaan menyebut air keras juga mengenai bagian kemaluan, namun keluarga belum bisa memastikan karena hanya melihat dari foto yang diterima.
“Berdasarkan CCTV yang kita lihat, dia sempat jalan kaki minta tolong tapi nggak ada mobil yang berhenti. Pas ketemu warga, Dia bilang, ‘Saya Yoga, Grab dari Sukabumi,’ itu jadi satu-satunya informasi awal yang kami terima,” jelasnya.
Lebih lanjut, keluarga juga mengaku sempat kesulitan menemukan korban. Keberadaan Yoga baru diketahui keluarga setelah ada pencocokan data antara Polres Bogor dan Polres Sukabumi Kota.
Jenazah Yoga telah diautopsi di RS Bhayangkara. Pihak keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian ini.
“Kami serahkan sepenuhnya ke pihak berwenang. Tapi kami minta pelaku punya hati nurani dan segera menyerahkan diri. Kami ingin pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya,” tambah Fauzi (50), paman korban.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post