JURNALSUKABUMI.COM – Berbagai pilihan makanan minuman khas pecinan menjadi daya tarik baru di tengah wisata tematik Odeon Chinatown, salah satunya kedai kopi Ncek Joe Tie.
Kedai kopi bernuansa pecinan ini merupakan persembahan dari Triyana (28) yang ingin menghidupkan kembali nuansa peranakan. Latar belakangnya sebagai seorang baker dan pengalaman di industri F&B menjadi inspirasi di balik setiap sajiannya.
Pilihan cocok bagi anda yang senang menikmati secangkir kopi dengan nuansa sentuhan rumah, salah satu daya tarik Ncek Joe Tie adalah kopi-kopinya yang dibuat dengan penuh perhatian.
“Yang membedakan kita mungkin cara kita menuangkan kreasi. Semua kopi panas membutuhkan waktu lama untuk mencapai cita rasa yang sempurna,” ungkap Triyana, Minggu (19/01/2025).
Tak hanya kopi, roti, selai, bahkan risol pun dibuat sendiri dengan resep turun-temurun dari sang Ncek Joe Tie yang dibuat dari biji kopi Nusantara hingga menghasilkan cita rasa unik. Meskipun menggunakan biji kopi Nusantara, Ncek Joe Tie fokus pada perpaduan robusta dan arabika blend yang rendah kafein.
“Kita ingin kopi yang ramah di lambung, jadi bisa dinikmati semua kalangan usia,” tuturnya.
Salah satu menu andalan adalah Es Ncek Signature dengan rasa unik yang memadukan rum baileys non-alkohol. Tak heran jika menu ini disukai berbagai kalangan usia. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari Rp9.000 untuk kopi O.
Kedai ini juga menawarkan varian rasa unik lainnya, Yuen Yang dan Heming Chi yakni perpaduan unik kopi, teh, dan susu, menjadi salah satu inovasi menarik.
“Meskipun murah, kami tidak mengorbankan kualitas. Respon masyarakat sangat positif karena rasanya segar dan unik,” ujar Triyana.
Ncek Joe Tie juga akan segera meluncurkan menu baru bernama Heming Chi, perpaduan kopi dan lemon yang lebih segar dari lemon rock. Dengan suasana yang hangat dan menu-menu autentik, Ncek Joe Tie berhasil membawa nostalgia peranakan di tengah Chinatown. Triyana berharap kedai kopinya bisa menjadi tempat berkumpul bagi semua kalangan.
Sementara itu, Sutiyono, pengelola dan penanggung jawab manajemen Odeon Chinatown, menjelaskan, walaupun konsepnya pecinan, pihaknya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme.
“Semua orang, tanpa memandang agama atau latar belakang, sama-sama diterima di sini,” ungkapnya.
Meskipun mayoritas makanan yang disajikan bercita rasa Tionghoa, pihak pengelola memastikan bahwa semua makanan yang dijual adalah halal.
“Kami ingin semua pengunjung bisa menikmati kelezatan kuliner Tionghoa tanpa harus khawatir,” tambah Sutiyono.
Pilihan kuliner halal yang beragam
Dengan jumlah tenant mencapai 28, Odeon Chinatown menawarkan berbagai pilihan kuliner khas Tionghoa yang telah disesuaikan agar sesuai dengan standar halal.
Mulai dari hidangan utama, makanan ringan, hingga minuman, semuanya bisa dinikmati di sini. Konsep yang inklusif, keputusan untuk memisahkan makanan non-halal ke luar kawasan Odeon Chinatown merupakan hasil pertimbangan matang dari pihak pengelola.
“Kami ingin memastikan bahwa semua pengunjung merasa nyaman dan dapat menikmati waktu bersantap dengan tenang,” jelasnya.
Odeon Chinatown tidak hanya menjadi tempat untuk menikmati kuliner, namun juga menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai toleransi dan keberagaman dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan konsep yang inklusif, Odeon Chinatown diharapkan dapat menjadi destinasi kuliner yang digemari oleh masyarakat luas.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ahmad Fikri
Discussion about this post