JURNALSUKABUMI.COM – Bencana retakan tanah kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, selain merusak sejumlah rumah penduduk, kini retakan tanah mengancam jalan milik pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kepala Desa Mekarsari, Muhammad Ilham Maulana Kodratullah mengatakan, bencana retakan tanah yang melanda kampung tersebut kini kondisinya semakin meluas.
Bahkan, badan jalan milik pemerintah Provinsi Jawa Barat, tepatnya ruas Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten, di Kampung Jati, RT 05/RW 04, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung, ikut terdampak dan dinilai membahayakan pengguna jalan.
“Retakan tanah terjadi di wilayah kampung itu, sudah terjadi beberapa tahun lalu , tepatnya sekitar 2019 silam. Hanya saja, untuk retakan tanah menyebar ke badan jalan provinsi baru-baru ini,” kata Muhammad Ilham saat dikonfirmasi pada Jumat (29/11/2024).
Dia mengatakan, tanah penahan badan jalan dikabarkan ambles pada Selasa (26/11/2024) malam dengan kedalaman setinggi setengah meter.
“Iya, kejadiannya kemarin sehari sebelum Pilkada, tepatnya pada Selasa malam 26 November 2024, itu badan jalan sudah ambles ke bawah setinggi kurang lebih setengah meter. Nah, sampai sekarang amblasnya menjadi 2 meter ketinggiannya. Sementara, untuk panjangnya ada sekitar 20 meter,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sejumlah warga setempat kini tengah berjaga di lokasi jalan yang terdampak dari bencana retakan tanah tersebut.
“Iya, dampak dari bencana itu, akses lalu lintas tidak berjalan maksimal. Karena, akses lalu lintas menggunakan sistem buka tutup, khususnya untuk kendaraan roda empat,” ungkapnya.
Sebab itu, ia mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, khususnya kendaraan roda empat diharapkan untuk berhati-hati melalui jalan Sukabumi- Sagaranten, tepatnya di Kampung Jati, Desa Mekarsari, Kecamatan Nyalindung. Karena kondisi tanah dibawah jalan milik Provinsi Jawa Barat tersebut, sudah amblas akibat bencana pergerakan tanah.
“Kami sih inginnya mudah-mudahan ada sesegera mungkin, ada realisasi, karena posisi tanah dari bawah jalan milik Jalan Provinsi itu, sudah benar-benar turun dan sudah putus dibawahnya dan hanya mengandalkan beton saja. Jadi, kalau tidak segera diantisipasi, berpotensi jalan provinsi itu, terputus,” bebernya.
Lebih lanjut, pihak pemerintah Desa Mekarsari mengaku telah berupa melakukan koordinasi dengan petugas Kantor UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat, untuk menyampaikan kondisi jalan yang terancam putus, akibat bencana alam tersebut.
“Dari kemarin, kami sudah koordinasi dengan Dinas PU Provinsi, nah sekarang lagi penanganan sementara. Yakni, mereka sedang melakukan penimbunan menggunakan bebatuan di lokasi bawah jalan yang amblas akibat bencana retakan tanah itu,” sambung dia.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post