JURNALSUKABUMI.COM – Praktik pungutan liar (pungli) yang marak terjadi di lingkungan perusahaan menjadi sorotan serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Fery Supriadi, mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan orang dalam di balik praktik pungli yang kerap mengganggu para pekerja dan calon pekerja di sejumlah pabrik.
Dalam kunjungannya ke beberapa perusahaan, termasuk PT. GSI, Fery menegaskan pentingnya menutup ruang gerak bagi pelaku pungli. Ia menyebutkan bahwa praktik ini tidak hanya merugikan pekerja, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan bagi perusahaan.
“Kami dari Komisi IV sempat menyinggung soal pungli dalam setiap kunjungan ke perusahaan. Kami tekankan agar perusahaan menutup ruang terhadap praktik-praktik pungli semacam ini,” kata Fery, Senin (21/10/2024).
Fery juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengusulkan beberapa ide dan strategi kepada perusahaan untuk meminimalisir hal itu terjadi. Ia menyambut baik respons positif dari beberapa perusahaan yang berkomitmen untuk menyelaraskan strategi dari DPRD dengan kebijakan internal mereka.
“Kami ingin menciptakan sistem atau komposisi yang dapat menutup ruang gerak praktik pungli, terutama dari pihak manajemen. Tidak menutup kemungkinan pelakunya ada di dalam perusahaan itu sendiri,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti perlunya kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan dinas terkait, seperti Dinas Tenaga Kerja, untuk bersama-sama fokus dalam menekan angka pungli. Menurutnya, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, praktik pungli harus bisa diminimalisir, bahkan dihilangkan.
“Ini saya rasa sudah menjadi budaya sosial yang melibatkan masyarakat luas, kita akan terus berupaya melakukan evaluasi dan kunjungan rutin dengan mitra kerja. Mudah-mudahan bisa menekan angka pungli yang sangat mengganggu ini,” tuturnya.
Saat ditanya tentang persentase praktik pungli di Kabupaten Sukabumi, Fery tidak memberikan angka pasti. Namun, ia mengakui bahwa hal itu sudah lumrah terjadi dan sangat meresahkan.
“Pungli ada, bahkan sangat mengganggu. Kami akan terus berupaya untuk mengatasi hal ini,” tandasnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post