JURNALSUKABUMI.COM – Sebuah momen yang mengejutkan publik terjadi di sela tes kesehatan kandidat Pilkada Kabupaten Sukabumi dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Dua calon yang bersaing ketat dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi, yakni Calon Bupati (Cabup) Asep Japar dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Zainul, tertangkap kamera dalam suasana penuh keakraban yang tak terduga.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan Asep Japar dan Zainul saling menyuapi makanan dengan senyum lebar, sebuah pemandangan yang tak pernah terbayangkan oleh para pendukung mereka.
Kesejukan lainnya, saat saling suap menyuapi sesama birokrat gaek itu dilihat langsung dengan penum senyum dengan pendampingnya masing-masing, Iyos Somantri dan Andreas.
Pertemuan mereka yang awalnya diperkirakan akan menjadi kekakuan politik secara halus, justru berubah menjadi momen hangat yang membuktikan bahwa persaingan politik tidak harus selalu berujung pada permusuhan.
Dalam foto yang beredar, Asep Japar terlihat menyuapi Zainul dengan sesendok nasi, sementara Zainul membalas dengan menyuapkan sesendok nasi kepada Asep Japar. Kedua rival ini tampak berbincang santai dan sesekali tertawa bersama, seolah-olah tidak ada ketegangan di antara mereka.
Keakraban yang tak terduga ini pun menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang memuji sikap kedewasaan kedua kandidat tersebut, yang mampu menunjukkan bahwa meskipun bersaing, mereka tetap bisa menjaga hubungan baik. Ada pula yang menilai bahwa momen tersebut sebagai simbol bahwa Pilkada harus dilandasi dengan nilai-nilai persaudaraan dan saling menghormati, terlepas dari perbedaan pandangan politik.
“Ini adalah contoh yang baik untuk kita semua. Politik itu sementara, tapi hubungan baik antar sesama harus terus dijaga. Saya sangat bangga melihat mereka bisa menunjukkan kedewasaan seperti ini,” ungkap Ferry Gustaman, Ketua Divisi Pemenangan Iyos-Zainul.
Namun, tidak sedikit pula yang mempertanyakan keaslian dari momen tersebut, mengingat intensnya rivalitas di antara keduanya dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa pihak menduga bahwa keakraban ini mungkin hanya sementara, mengingat panasnya persaingan yang terjadi di lapangan.
Terlepas dari berbagai spekulasi, momen keakraban ini tentu membawa angin segar di tengah ketegangan politik yang biasanya terjadi menjelang Pilkada. Masyarakat kini berharap agar sikap positif ini bisa terus dijaga oleh kedua kandidat hingga akhir masa kampanye, bahkan setelah Pilkada berakhir.
Dengan menunjukkan bahwa persaingan politik bisa dilakukan tanpa permusuhan, Asep Japar dan Zainul telah memberikan contoh yang baik bagi para pendukung dan masyarakat luas. Keakraban mereka diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk tetap mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan saling menghormati dalam setiap langkah, baik di dunia politik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post