JURNALSUKABUMI.COM – Penemuan jasad pria misterius dengan wajah dikerumuni semut hitam membuat geger warga Dusun Anggayuda RT. 01/11, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (03/7/2024).
Jasad tersebut ditemukan tergeletak di sebuah gubuk bambu sekitar pukul 10.30 WIB oleh warga yang sedang berkebun di sekitar lokasi. Pria tanpa identitas itu mengenakan jaket hitam, kemeja kotak abu-abu, dan celana jeans panjang tanpa alas kaki.
Kepala Desa Pamuruyan, Ujang Syarif Hidayat, melalui Kasi Kesos Andriana, menjelaskan bahwa penemuan jasad tersebut mengejutkan warga sekitar karena tidak ada yang mengenali korban.
“Warga yang sedang berkebun menemukan mayat tersebut sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka tidak mengenal orang itu, dan biasanya tidak ada yang tinggal di gubuk tersebut kecuali pemilik kebun,” ujar Andriana.
Andriana menyebut jasad tersebut diperkirakan berjenis kelamin laki-laki, dengan usia sekitar 50 tahun ke atas. Saat itu, kondisi mayat ditemukan dalam posisi terlentang, dengan mulut menganga, dan wajah dipenuhi oleh semut-semut besar.
“Mayat ditemukan dalam kondisi terlentang, mulut menganga, dan wajah dipenuhi semut-semut besar. Sudah disebar ke tiap-tiap RW dan warga sekitar, tetapi tidak ada yang mengenali mayat tersebut,” tambah Andriana.
Evakuasi jasad dilakukan oleh petugas gabungan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, pihak desa, dan masyarakat setempat. Jasad pria tersebut kemudian dibawa ke RSUD Sekarwangi menggunakan ambulans Desa Pamuruyan untuk diidentifikasi lebih lanjut.
“Evakuasi dilakukan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, pihak desa, dan masyarakat. Mayat langsung dibawa ke RSUD Sekarwangi untuk diidentifikasi lebih lanjut oleh pihak kepolisian,” jelas Andriana.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab kematiannya. Identifikasi jasad akan dilakukan di rumah sakit untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
“Kami masih menunggu hasil identifikasi dari pihak kepolisian dan rumah sakit untuk mengetahui identitas korban dan penyebab kematiannya,” tutup Andriana.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur:
Discussion about this post