JURNALSUKABUMI.COM – Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) RSUD R Syamsudin SH atau lebih dikenal RS Bunut, ajak warga untuk menjaga kesehatan pendengaran atau telinga.
Salah satunya dengan menghindari penyebab infeksi telinga yang disebut Otitis Media akut (OMA) adalah infeksi akut pada telinga tengah yang terjadi secara cepat dalam waktu kurang dari 12 Minggu.
Mengutip kanal Youtube Bunut TV, pada umumnya, OMA ini disebabkan oleh infeksi pernafasan atas dan seringkali terjadi pada anak-anak. Kendati demikian, infeksi pada pendengaran ini juga tak jarang terjadi pada orang dewasa.
Penyebab dari OMA sendiri yakni radang pada hidung atau rinitis, flu dan infeksi saluran pernapasan atas yang berulang, radang pada amandel (tonsilitis) dan Radang pada tenggorokan (faringitis), dan sumbing pada atap mulut.
Adapun gejala umum yang ditimbulkan saat seseorang mengalami OMA yaitu telinga penuh dan berdenging, demam dan terdapat riwayat batuk pilek nyeri pada telinga, serta penurunan pendengaran.
Apabila anda merasakan gejala tersebut sebaiknya periksakan ke dokter jika mengalami. Gejala lainnya seperti nyeri pada telinga, keluar cairan dari telinga, penurunan pendengaran, bila batuk dan pilek tidak membaik 3 sampai 5 hari, dan sakit kepala yang menetap.
Sementara, jika gejala tersebut dibiarkan maka cenderung menimbulkan beberapa komplikasi dari penyakit OMA, yakni bisa menyebabkan berlubangnya gendang telinga yang kedua ketulian.
Bahkan, jika tidak diobati dapat berkembang menjadi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) yang merupakan peradangan mukosa telinga tengah melalui berlubangnya gendang telinga. Dan juga bisa berkembang menjadi mastoiditis dan pusing berputar atau vertigo
Lalu, bagaimana cara mencegah infeksi OMA tersebut?. Yang bisa dilakukan yakni makan makanan yang bergizi, membiasakan untuk rutin mencuci tangan, hindari asap rokok, segera berobat jika batuk dan pilek. Selanjutnya, jangan membuang ingus terlalu kencang dan juga hindari berenang jika batuk dan pilek.
Kemudian, jika ke luar cairan dari telinga hindari penggunaan cotton bud atau mengorek telinga.
Reporter: Fira AFS | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post