JURNALSUKABUMI.COM – IA (37) seorang tahanan Polsek Cikole, Polres Sukabumi Kota, memutuskan menjadi mualaf setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dihadapan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Jumat (30/09/2022)
Sekretaris MUI Kota Sukabumi M Kushoy mengatakan, IA yang merupakan warga Kecamatan Cikole awalnya beragama Kristen Protestan warga Suku China.
“Iya, dia masuk Islam dengan kesadaran sendiri. Dan Alhamdulilah, hari ini dia sudah bersyahadat di Mapolsek Cikole,” kata Kushoy.
Menurut Kushoy, awalnya IA semenjak masuk tahanan satu bulan yang lalu mulai memperhatikan dan tertarik oleh tahanan yang masih bisa tertawa walaupun di dalam jeruji.
“Kalau di Mapolsek sini kan saat waktu adzan tiba para tahanan salat ke masjid atau ke mushola. Meskipun dia tidak ikut, tapi saat melihat tahanan lain, mereka masih bisa tertawa, masih kelihatan bahagia. Sehingga tertariklah masuk Islam,” terangnya.
Di MUI Kota Sukabumi sendiri, kata M Kushoy yang bertugas sebagai penerima mualaf, mencatat sejak tahun 2014 sudah ada sekitar 130 orang termasuk di tahun 2022 sekitar 20 orang sebagai mualaf.
“Atasan panggilan pak Kapolsek, sehingga saya datang ke sini dan sempat wawancara dengan IA. Intinya dia ingin ada sandaran hidup, dia kebingungan, karena itu pada hari ini kita mengikrarkan dihadapan semuanya. Dan alhamdulillah dia masuk Islam dan berjanji, bersedia akan kita bina selanjutnya,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan kepada tahanan tersebut tentang pilar ajaran Islam seperti iman islam, dan ihsan. Bagaimana Iman terdapat enam poin, dan lima rukun Islam, serta ihsan akhlakul karimah.
“Janji dengan Al-Qur’an bahwa saya akan taat kepada Allah akan mengikuti ajaran Rasulullah dan akan dibina oleh para ulama dan dibantu dengan tahanan yang di sini,” jelasnya.
Kapolsek Cikole, Kompol R Nanang Subarna mengatakan, untuk kasus IA 374 (penggelapan) di salah satu perusahaan yang ada di Kecamatan Cikole.
“Selama menjalankan tahanan, dia selalu mendengar shalawat, bahkan sebelum mengikrarkan masuk Islam dia sering mengikuti atau ikut-ikutan menjalankan salat. Ya mengikuti kebiasaan dilaksanakan tahanan lain, kebetulan tahanan ada 5 tiap waktu salat kita shalawatan,” tandasnya.
Reporter: Fira Alfi Syahrin | Redaktur: Ujang Herlan
Masukan komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator.