JURNALSUKABUMI.COM – Polsek Citamiang, Forkopimcam, dan warga sepakati penutupan jalan akses menuju Taman Sugema, Kampung Lamping, Kelurahan Gedongpanjang, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, pada Selasa (2/8/2022).
Kapolsek Citamiang AKP Arif Saptaraharja mengatakan, pihaknya sudah koordinasi bersama Forkopimcam dan masyarakat serta Dinas Pekerjaan Umum (PU).
“Kenapa kita tutup, karena sudah tidak bermanfaat. Pertama sering terjadi tawuran, asusila, dan tindak pidana lain yang sering terjadi di wilayah ini,” kata Arif dalam keterangannya di sela proses penutupan jalan, Selasa (2/8/2022).
Dia mengatakan, rencana ke depan lokasi tersebut akan dibangun kegiatan kreatif berbentuk airsoft gun oleh para pemuda setelah penutupan sementara.
“Nanti koordinasi sama PU. Maka kita tampung mereka untuk bisa memanfaatkan lokasi ini jangan sampai digunakan yang tidak-tidak. Akan ada penjagaan, tetap kita portal, hanya ada satu pintu saja dan mereka akan bertanggung jawab,” jelas dia.
Lanjut dia, sebelum diputuskan untuk menutup aktivitas di Taman Sugema, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kondusifitas di lokasi tersebut.
Arif mengungkap, beberapa kali pihak kepolisian mendapati tindakan penyimpangan sosial dan sebagian besar dilakukan oleh masyarakat luarnyang tidak berdomisili di sekitar Taman Sugema.
“Di sini juga sering terjadi tempat pertemuan tawuran anak-anak sekolah pelajar yang ada di wilayah kota sukabumi. Kemudian sering terjadi tindak pidana kekerasan, dan hipnotis,” ujarnya.
Dia berujar, peruntukan awal pembangunan taman tersebut dari keterangan yang pihaknya dapat melalui Dinas Pertamanan, lokasi itu bersatu dengan Taman Cikondang.
“Jadi memang peruntukannya untuk taman terbuka tapi sudah tidak manfaat lagi. Sementara ditutup, kita cari pengelolanya koordinasi dari PU dan kecamatan. Batas waktu 3 bulan kita lihat ke depannya,” pungkasnya.
Dia pun mengungkap, selama menjabat sebagai Kapolsek Citamiang pihaknya sudah mendapati tiga kali tindak pidana, dan korban berdomisili di luar lokasi taman. Sedangkan warga sekitar jarang memanfaatkan keberadaan Taman Sugema itu.
Sementara, Ketua RT Ujang Badru menyampaikan keterangan serupa. Menurutnya warga merasa resah atas perilaku menyimpang yang kerap terjadi di taman tersebut.
“Warga sering laporan, kalau siang paling anak sekolah yang tawuran. Yang mesum siang juga ada, jadi seringnya (pengunjung) orang dari luar di sini mah,” kata Badru.
Disinggung soal manfaat ekonomi untuk warga sekitar dari pembangunan taman tersebut, dia berujar warga tidak merasakan manfaat itu sama sekali. Meskipun pada proses awal pembangunan warga sekitar yang turut andil.
“Waktu pembangunan oleh warga sini, cuma secara ekonomi untuk warga tidak ada manfaat. Berharapnya kalau ada taman dulu jadi bisa jualan, ternyata kacau tidak ada sama sekali. Warga juga setuju untuk ditutup,” pungkasnya.
Reporter: Fira Alfi Syahrin | Redaktur: Mulvi Mohammad Noor
Discussion about this post