JURNALSUKABUMI.COM – Amburadul dan kurangnya verifikasi data yang dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi mengelola pembagian Alat Mesin Pertanian (Alsintan) jenis hand traktor tuai masalah. Pasalnya ada dua penerima yang ditarik kembali oleh pihak Dinas Pertanian di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Informasi yang dihimpun jurnalsukabumi.com, kronologis semrawutnya pengelolaan tersebut berawal permasalahan muncul ketika diantara bantuan yang sudah disalurkan tersebut terdapat kejanggalan. Setelah adanya beberapa pengaduan, ternyata ada beberapa kesalahan yang ditemukan pada pemberian bantuan, yakni dua diantara bantuan yang sudah didistribusikan ditarik kembali, karena dalam data yang sudah di verifikasi, kelompok penerima tersebut sudah pernah mendapatkan bantuan. Konyolnya lagi setelah dipindahkan ke kelompok lain, ternyata penerima kelompok tani tersebut dengan nama Sirna Jaya tidak ada dalam lis diduga fiktif.
“Ini akan sedikit membuat tercorengnya pemerintahan yang akan dibangun oleh Bupati Sukabumi dalam menjadikan Kabupaten Sukabumi yang ‘bersih’,” ungkap salah satu Ketua Klompok Tani di Kecamatan Ciemas yang enggan disebutkan namanya.
Setelah adanya persoalan tersebut, Kepala Seksi Pupuk, Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Eris Firmansyah mengaku adanya kesalahan saat memverifikasi data penerima bantuan.
“Mungkin itu kesalahan kami dalam memverikasi data, karena banyaknya data yang menumpuk hingga tidak terdeteksi, barangkali ini juga sebagai koreksi bagi kita,” kilah Eris ketika menjawab pertanyaan Wartawan di ruang rapat Kantor kecamatan Ciemas, Sabtu (26/12/20).
Bantuan dari Dinas Pertanian berupa hand traktor yang sudah berhasil disalurkan kepada kelompok tani pada tahun anggaran 2020 sebanyak 23 unit sedangkan yang belum disalurkan sebanyak delapan unit.
“Memang kita sudah menyalurkan 23 unit ke kelompok tani di Sukabumi. Sisanya ada delapan,” akunya.
Ditambahkan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Eli Sulastri, juga hadir dalam acara dengar pendapat antara kelompok tani dan Dinas Pertanian tersebut menjelaskan, bahwa dirinya tidak mengetahui permasalahan yang terjadi
“Saya baru mengetahui permasalahan ini baru kemaren malam” jawabnya.
Reporter: Redaksi
Discussion about this post