JURNALSUKABUMI.COM – Upaya Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk menekan dan mencegah covid 19 di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan. Bahkan Bupati Sukabumi Marwan Hamami rencana bakal menjadikan Gedung Asrama Haji Pusbangdai, Cikembar dijadikan lokasi karantina isolasi Covid 19.
“Jika ini memang terus berlarut dan meningkat. Rencana kami menjadikan Pusbangdai untuk lokasi karantina,” ungkap Marwan Hamami.
Menurut Marwan, nantinya Pusbangdai akan disterilkan oleh tim medis, sehingga sejumlah persiapan akan direncanakan jika memang diperlukan.
“Seperti di Jakarta yang menjadikan apartemen atlet dijadikan tempat karantina,” jelasnya.
Pemkab Sukabumi berniat untuk menggunakan asrama haji di Pusbangdai menjadi ruang isolasi. Hal itu ketika dimungkinkan.
“Untuk antisipasi jangka panjang dan kalau dimungkinkan, asrama haji akan dimanfaatkan untuk ruang isolasi. Kita coba koordinasi dengan Kementerian Agama dan Pemprov Jabar. Asrama haji ini bisa menampung sekitar 400 orang. Jadi, tidak menggangu proses rumah sakit,” terangnya.
Tak hanya itu, sosialisasi pun diminta terus dilakukan. Terutama mengenai pencegahan penyebaran covid 19 hingga ke tingkat desa.
“Ambulance pun diharapkan bisa standby untuk setiap daerah. Khawatir ada peningkatan khusus PDP (Pasien dalam pengawasan). Komunikasikan juga dengan desa yang memiliki ambulance,” paparnya.
Rencana penanganan covid 19 tersebut harus didukung bersama. Baik pemerintah maupun masyarakat. Sehingga, Sukabumi bisa terbebas dari covid 19.
“Makanya perlu satu kesepahaman dan kebersamaan dari kita semua,” tandasnya.
Ditambahkan Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid 19 H. Iyos Somantri mengatakan, terdapat beberapa hal yang sudah dilakukan dalam penanggulangan covid 19. Hal itu mulai dari pergeseran anggaran, penyemprotan disinfektan di tempat ramai, sosialisasi hingga tracing ODP dan PDP.
“Termasuk sumbangan 185 wastafel portable dari setiap Perangkat Daerah untik ditempatkan di area publik,” paparnya.
Selain itu, hal yang akan dilakukan dalam jangka dekat ialah penutupan pasar tumpah di Kecamatan Cisaat. Hal itu termasuk melakukan rapid test terhadap ODP, PDP, petugas medis, dan masyarakat.
“Kita mendapatkan bantuan rapid tes sebanyak 275. Alat itu akan dipakai untuk tes dalam waktu dekat ini,” katanya.
Tak hanya itu, bantuan pun sudah mulai berdatangan dari pihak perusahaan melalui CSR. Terutama dari perusahaan BUMN.
“Mudah mudahan masyarakat bisa terlayani dan terayomi. Kita yang bertugas bisa terlindungi juga,” pungkasnya.
Reporter: Ifan/Hendi
Redaktur: FK Robbi
Discussion about this post