JURNALSUKABUMI.COM – Upaya melestarikan budaya di tengah gempuran era digital kembali digaungkan melalui Festival Budaya Anak Pesisir Series 3 yang akan digelar di Saung Alam Buruan Ajar Indonesia, Cirangkonghilir, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Acara yang bakal dilangsungkan pada 26 dan 27 Juli 2025 mendatang ini merupakan wujud nyata komitmen membangun generasi berbudaya sejak usia dini, sekaligus memperkuat identitas budaya di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Ketua Pelaksana, Hasanudin, menjelaskan Dengan mengusung tema Membangun Generasi Berbudaya Melalui Media Digital, festival ini tak sekadar menjadi pertunjukan, melainkan ruang ekspresi sekaligus pendidikan karakter melalui kesenian tradisional.
“Bahwa festival ini akan diisi dengan pertunjukan seni tradisi, seperti wayang golek, jaipongan, pencak silat, tarian cepet, hingga upacara adat, yang akan ditampilkan secara terbuka untuk masyarakat,” ungkap Hasanudin, Kamis (17/4/2025).
Tak hanya itu, lomba-lomba budaya seni tradisi pun digelar, di antaranya Tari Jaipong, Tari Cepet, Maca Sajak Sunda, Ulin Galasin, Fashion Show, Karaoke Sunda hingga Mewarnai Budaya.
“Untuk para peserta sendiri berasal dari anak-anak usia PAUD, TK, SD, hingga SMP se-Kabupaten Sukabumi,” tuturnya.
Sementara itu, Hildawati Kepala Saung Alam, mengungkapkan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk kontrol sosial terhadap dampak negatif perkembangan digital terhadap anak-anak.
“Isu anak-anak yang terlalu terpapar gadget berdampak pada sikap dan perilaku mereka. Maka penting bagi kita mengenalkan budaya dan permainan tradisional sebagai bentuk edukasi dan penyeimbang yang menyenangkan,” jelasnya.
Menurut Hildawati, sanggar-sanggar seni yang tersebar di Kecamatan Ciracap telah menjadi wadah efektif untuk menanamkan kecintaan anak terhadap budaya lokal. Festival ini menjadi bukti nyata hasil kaderisasi yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh tahun.
Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi bagian dari pemajuan kebudayaan di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu dan Kabupaten Sukabumi, yang diharapkan dapat terus berkembang hingga menjadi event tahunan berskala provinsi.
“Festival ini bukan sekadar panggung seni, melainkan simbol perjuangan budaya yang tumbuh dari desa, untuk membentuk generasi masa depan yang paham akar budayanya dan siap menatap dunia tanpa kehilangan jati diri,” tandasnya.

Menyikapi Festival Budaya Anak Pesisir Series 3, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi, H. Eki Radiana Rizki melalui Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak (PHA), Elis Sajaah merespons positif rencana kegiatan tersebut.
Terlebih, rencana kegiatannya yakni akan dilaksanakan bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2025.
“Pada hari Rabu (17/04) kemarin, kami DP3A menerima tamu dari Pengurus Yayasan Saung Alam Sekolah Ajar beserta pelaku seni di sana. Kami siap berkolaborasi di antaranya dengan melibatkan Forbumi pada kegiatan tersebut. Bentuk kegiatannya akan dibahas lebih jauh dalam rapat internal DP3A,” singkatnya.
Reporter: Ilham Nugraha | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post