JURNALSUKABUMI.COM — Puluhan sopir angkot dari trayek 35 jurusan Warungkiara-Cibadak membatah dugaan pungli yang terjadi di wilayah Simpangratu Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Hal tersebut disampaikan pengurus komunitas Trayek 35 Asep Suryana, dengan membantah isu pungli tersebut. Bahwa isu pungli yang dikatakan itu adalah uang KAS resmi dari para sopir angkot yang juga untuk keperluan para sopir juga.
“Intinya itu uang kas dan itu resmi. Seperti istilahnya dari kita untuk kita,”kata Asep Suryana saat ditemui Jurnal Sukabumi, Sabtu (12/4/2025) di Simpangratu Cibadak.
Sambung Asep, menilai tuduhan tersebut tidak berdasar dan merugikan banyak pihak, terutama pengurus dan sopir itu sendiri. Bisa dikatakan itu titipan dari pimpinan untuk kas pengurus dan anggota.
“Itu bukan pungli. Itu titipan dari pimpinan kantor untuk kas pengurusan jika terjadi masalah di jalan, seperti kecelakaan dan hal-hal lainnya. Jadi, ini resmi dari kantor,”tegasnya.
Hal senada disampaikan oleh Solih, salah satu sopir angkot trayek 35. Ia menyayangkan adanya pemberitaan yang dinilainya memecah belah solidaritas para sopir.
“Kami seluruh sopir angkot trayek 35 tidak membenarkan adanya pungli di perempatan Cibadak. Kami merasa teradu domba atas berita yang viral saat ini,” ujarnya.
Menurut Solih, uang kas tersebut merupakan bentuk kesadaran kolektif para sopir demi kelancaran dan keamanan bersama di jalan. Dana itu digunakan untuk keperluan mendesak, termasuk penanganan kecelakaan.
“Ini murni dari kesadaran kami para sopir. Supaya kalau ada masalah di jalan, bisa saling bantu,” tambahnya.
Reporter: Ifan | Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post