JURNALSUKABUMI.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi memperbarui status bencana yang mulai memasuki masa transisi. Sedikitnya 36 kecamatan terdampak banjir, tanah longsor dan pergerakan tanah.
Bahkan, beberapa titik bencana masih berstatus tanggap darurat dan mayoritas lainnya sudah memasuki masa transisi. Menyikapi hal itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Sukabumi, Na. Asep Aripin, S. Kep. SH menyampaikan bahwa setiap bencana alam selalu meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat.
Ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan antisipasi dini dalam menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi. Selain itu, Asep juga menekankan perlunya perhatian terhadap lingkungan agar tidak menambah risiko bencana alam.

“Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan serta melaksanakan langkah-langkah pencegahan bencana dengan lebih serius,” ujarnya, Minggu (22/12/2024).
Kemudian Asep juga menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar bagi para korban bencana tanah longsor. Ia berharap bantuan yang disalurkan dapat mencakup pangan, sandang, dan tempat tinggal yang layak bagi korban.
Sebagai bagian dari penanggulangan bencana, Karang Taruna Kabupaten Sukabumi bersama berbagai pihak turut serta memantau dan membantu menyalurkan bantuan langsung ke lokasi bencana.
“Kami berperan aktif dengan mengerahkan personel di setiap kecamatan untuk berperan aktif membantu pendisitribusian. Ini bertujuan meringankan beban korban dan mempercepat proses pemulihan daerah yang terdampak bencana,” tegasnya.
Oleh karena itu, ke depannya, Ia mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, meningkatkan kegiatan gotong royong khususnya dalam penataan lingkungan yang lebih baik. Sehingga, dampak cuaca buruk hujan deras, dengan intensitas tinggi yakni banjir bisa diminimalisir.
“Ini tanggung jawab bersama. Kami Karang Taruna Kabupaten Sukabumi tak akan pernah bosan dalam mengkampanyekan nilai-nilai kebaikan utamnya dalam bidang lingkungan,” tutup Asep.
Redaktur: Ujang Herlan
Discussion about this post